Jambi – Sebuah insiden terjadi ketika pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-607 tengah bersiap lepas dari Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi (DJB) tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, 27 Februari 2022.
Akibat insiden tersebut, pesawat yang direncanakan berangkat dari Jambi pukul 06.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang pukul 07.00 WIB terpaksa ditunda.
Penerbangan dilanjutkan siang hari menggunakan pesawat Lion Air lainnya yaitu Boeing 737-800NG registrasi PK-LSF. Pesawat pengganti tersebut mengudara pukul 12.45 WIB dari Bandar Udara Sultan Thaha dan telah mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang pada 13.45 WIB.
Lalu, apa yang terjadi sehingga pesawat pertama gagal take off?
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis yang diterima BantenHits.com mengungkapkan, penerbangan tersebut diputuskan ditunda pemberangkatannya untuk memastikan aspek keselamatan dan keamanan operasional penerbangan.
Menurut Danang, Lion Air bernomor terbang JT-607 telah dipersiapkan mengikuti standar operasional prosedur (SOP).
Sebelum penumpang masuk ke pesawat udara (boarding process), pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LPU sudah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan oleh teknisi dan awak pesawat.
“Pesawat dimaksud dinyatakan laik terbang dan aman dioperasikan (airworthy for flight),” ungkapnya.
Dalam penerbangan JT-607, lanjutnya, Lion Air akan membawa tujuh awak pesawat serta 164 penumpang. Proses pelaksanaan penerbangan dilaksanakan sebagaimana pedoman protokol kesehatan.
Danang menegaskan, peristiwa yang dialami pesawat terjadi saat pesawat tengah siap lepas landas, persisnya setelah tahapan penanganan penumpang, bagasi dan kargo selesai.
“Pesawat registrasi PK-LPU bersiap untuk lepas landas. Pada fase ini, saat pesawat masih di darat, pilot memutuskan untuk kembali ke landas parkir (apron) dikarenakan ada salah satu indikator pada pesawat yang harus segera dilakukan pengecekan,” jelasnya.
Danang menerangkan, indikator pesawat membutuhkan pengecekan diketahui setelah salah satu panel menyala. Sehingga, tanda indikator tersebut, dibutuhkan untuk pengecekan lebih lanjut terhadap pesawat.
“Keputusan pilot adalah tepat. Yang dijalankan sesuai SOP serta petunjuk pelaksanaan penerbangan,” terangnya.
Setelah parkir sempurna pada tempatnya (parking stand), penumpang diarahkan turun menuju ruang tunggu guna mendapatkan informasi lebih lanjut.
“Lion Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul. Lion Air memberikan kompensasi (delay management) sebagaimana ketentuan yang berlaku,” pungkasnya.
Editor: Fariz Abdullah