Pandeglang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, mencatat sebanyak 1.165 korban bencana banjir yang tersebar di sembilan kecamatan.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala BPBD Pandeglang, Rahmat Jultika mengungkapkan, dari 1.165 KK terdampak banjir, ada yang sudah mendapatkan bantuan dan mungkin ada yang belum.
“Dari sebanyak 1.165 KK yang terdampak banjir itu tersebar di sembilan Kecamatan di Pandeglang, termasuk bencana longsor,” ungkap Rahmat melalui sambungan telepon, Rabu 2 Maret 2022.
Namun, kata Asep, kondisi banjir saat ini sudah mulai surut, mungkin tinggal di wilayah Patia, yang masih terdapat genangan air.
“Kondisi terkini banjir mulai surut di sejumlah wilayah. Tinggal hanya genangan – genangan air saja, seperti di wilayah Pagelaran dan Patia,” katanya.
Saat ditanya apakah ada korban banjir yang mengungsi. Ia mengaku, sekarang ini sudah tidak ada yang mengungsi, karena yang di Kecamatan Labuan, korban banjir yang sempat mengungsi sudah kembali ke rumahnya masing – masing.
“Korban banjir di Labuan yang sempat ngungsi sudah kembali ke rumahnya masing – masing. Karena kondisi air sudah surut,” ujarnya.
Pernyataan berbeda disampaikan Kepala Desa Idaman, Kecamatan Patia, Ilman. Menurutnya, di wilayahnya masih ada warga di Kampung Tajur yang masih dilanda banjir.
Ketinggian air di wilayah itu, ungkapnya, mencapai 30 centi meter. Bahkan, bantuan bagi warga terdampak banjir di wilayahnya pun belum ada.
“Masih banjir, ketinggian air masih mencapai 30 centi meter. Adapun bantuan bagi korban banjir dari pemerintah belum ada,” tandas Kades.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana