Serang – Tak ada yang tahu jika perjalanan pasangan suami istri Wahyudin (48) dan Munah (47), Selasa, 22 Maret 2022 itu adalah kebersamaan terakhir mereka di dunia.
Maut mendadak merenggut Wahyudin di tengah perjalanan, hingga suami-istri asal Dukuh Krawen, Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten ini berpisah kehidupan.
Dalam perjalanan itu, Wahyudin tewas seketika setelah setelah sepeda motor yang dia kemudian dihantam truk di Jalan Raya Serang – Tangerang, tepatnya di Kampung Kedinding, Desa Tambak, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang.
Sementara, Munah sang istri yang membonceng di belakang Wahyudin, mengalami luka berat dan harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Peristiwa kecelakaan maut itu bermula ketika Honda Beat bernomor polisi A 5237 FH yang ditumpangi Wahyudin dan Munah melaju dari arah Serang menuju arah Tangerang.
Tak diketahui pasti apa keperluan pasangan suami-istri ini mengendarai motor pada saat kejadian.
Setibanya di lokasi kejadian, motor yang tiba-tiba oleng ke kanan masuk ke jalur berlawanan. Saat bersamaan, truk bernomor polisi B 3193 CRV yang dikemudikan Wardo langsung menabrak keduanya hingga terpental.
Akibatnya, Wahyudin meninggal dunia, dan Munah mengalami luka berat. Pihak kepolisian yang datang ke lokasi langsung membawa korban ke rumah sakit, dan mengamankan kendaraan.
“Korban warga Dukuh Krawen, Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang,” kata Kasat Lantas Polres Serang AKP Tiwi Afrina kepada awak media.
Tiwi menjelaskan dari keterangan yang diperoleh, kendaraan roda dua masuk ke jalur berlawanan, sehingga terjadi tabrakan antara korban dan truk tidak bisa dihindari.
“Pemotor oleng ke kanan jalan, dan mengambil jalur kanan. Secara bersamaan dari arah berlawanan ada mobil truk yang melintas. Sehingga terjadi tabrakan,” jelasnya.
Tiwi meminta kepada pengguna jalan untuk lebih berhati-hati saat mengendarai sepeda motornya.
“Atas kejadian ini saya meminta kepada pengendara sepeda motor maupun mobil agar tetap berhati-hati dan waspada ketika berkendara,” pungkasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana