Lebak- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau warga untuk mewaspadai adanya potensi bencana alam angin kencang dan longsor di musim peralihan penghujan ke kemarau.
“Kami mengimbau kepada warga Lebak untuk mewaspadai angin kencang dan longsor, pasalnya di musim pancaroba ini kerap terjadi atau menjadi waktunya angin kencang,” kata Kepala BPBD Lebak Febby Rizki Pratama, Minggu, 3 April 2022.
Kata Febby, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa wilayah Banten baru akan memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2022. Sehingga musim pancaroba diprediksi masih akan terjadi hingga 2 bulan kedepan.
“Saat ini masih peralihan, kemaren BMKG sudah rilis prakiraan musim kemarau yang mana Banten itu agak terlambat dibanding daerah lainnya,”tuturnya.
“Lebak khususnya diperkirakan musim kemarau masuk di bulan mei, dengan puncak musim kemarau di bulan Agustus,”sambungnya.
Di Kabupaten Lebak sendiri, menurut Febby terdapat 12 Kecamatan yang dapat dikategorikan rawan terjadinya angin puting beliung, yakni Kecamatan Cimarga, Kecamatan Leuwidamar, Kecamatan Rangkasbitung, Maja, Curugbitung, Muncang, Wanasalam, Cibadak, Gunungkencana, Cibeber, Panggarangan dan Bayah.
“Daerah tersebut merupakan jalur angin yang rawan terjadinya angin kencang atau puting beliung,” ujarnya.
Selain Puting Beliung, kata Febby, di musim pancaroba ini bencana hidrometeorologi yang dapat berdampak mematikan lainnya yang juga harus diwaspadai adalah tanah longsor, dan banjir.
Lebih jauh, ia mengungkapkan, Kabupaten Lebak dapat dikategorikan sebagai daerah zona merah yang rawan akan longsor. Dengan terdapat 14 Kecamatan yang menjadi titik rawan longsor yang tersebar di setiap Kecamatan di Lebak.
Ke 14 Kecamatan di Kabupaten Lebak yang masuk dalam titik rawan longsor itu adalah, Kecamatan Bayah, Sobang, Lebakgedong. Cigemblong, Bojongmanik, Cibeber, Muncang, Gunungkencana, Cipanas, Cileles, Cimarga, Cikulur, Leuwidamar dan Cilograng.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana