Setelah Fasilitas Ponpes ‘Divermak’, Giliran Guru Ngaji dan Pemulasara Jenazah di Wilayah yang Dipimpin Bupati Zaki Diguyur Insentif

Date:

IMG 20200530 095149
Foto Ilustrasi: Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar berdoa saat simulasi pembukaan kembali masjid dan musala di Kabupaten Tangerang setelah ditutup karena pandemi Covid-19. (FOTO: tangerangkab.go.id)

Tangerang – Pemerintah Kabupaten Tangerang di bawah kepemimpinan Ahmed Zaki Iskandar terus menunjukkan kepeduliannya terhadap peningkatan kualitas keagamaan di wilayah tersebut.

Sejumlah program telah digulirkan, di antaranya adalah Sanitren atau Sanitasi Pesantren. Melalui program ini, fasilitas pondok pesantren ‘divermak’ sehingga tak ada lagi MCK para santri yang kumuh.

Menurut Zaki, Sanitren merupakan program bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berbasis sanitasi pondok pesantren yang April 2022 ini sudah mencapai 346 unit. Zaki menargetkan minimal 600 unit sanitren bahkan lebih bisa tercapai sebelum 2023.

Selain program Sanitren, Zaki juga telah menggulirkan intensif untuk guru ngaji di seluruh desa/ kelurahan di Kabupaten Tangerang.

Bahkan, kekinian sebanyak 17.810 guru ngaji yang berada di desa dan kelurahan di Kabupaten Tangerang itu ditargetkan dapat menerima insentif hingga akhir tahun 2023.

Insentif tersebut diberikan melalui program unggulan Tangerang Religi dalam RPJMD Kabupaten Tangerang Tahun 2019-2023 dan rutin diselenggarakan setiap tahun.

Menurut Kepala Subbagian Bina Spiritual Kesejahteraan Rakyat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah, Yulinar Firdaus sudah 13 ribu lebih guru ngaji di Kabupaten Tangerang yang menerima insentif.

“Sampai tahun 2021, dari target yang sudah ditetapkan, Alhamdulillah insentif tersebut sudah tersalurkan kepada 13.070 guru ngaji di 274 desa dan kelurahan di Kabupaten Tangerang,” ujar Yulinar seperti dikutip BantenHits.com dari laman resmi Pemkab Tangerang.

Dia menuturkan program pemberian insentif tersebut menargetkan 14 orang di tiap desa dan kelurahan masing-masing guru ngaji mendapatkan insentif sebesar Rp 1,450 juta.

“Jadi, penerima harus memiliki syarat mengajar ngaji dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun dan memiliki 10 murid. Nantinya jika memang persyaratan lainnya juga terpenuhi maka insentif tersebut akan disalurkan langsung ke rekening penerima manfaat,” tuturnya.

Diketahui, insentif tersebut diberikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan lembaga keagamaan dan tokoh agama di Kabupaten Tangerang.

Sementara itu, capaian realisasi guru ngaji yang mendapatkan insentif pada tahun 2021, sebanyak 3.562 orang.

Ia berharap program pemberian insentif tersebut dapat memotivasi serta memberikan semangat bagi para guru ngaji di Kabupaten Tangerang sehingga nantinya dapat menuntaskan buta huruf Al-Quran.

Tak hanya guru ngaji, pelayan pemusalaran jenazah pun turut mendapatkan insentif dalam program Tangerang Religi di tiap tahunnya.

“Kalau insentif untuk pelayan pemusalaran jenazah kami akan berikan pada 5.428 orang hingga tahun 2023. Sampai tahun 2021, pemberian insentif tersebut sudah terealisasi sekitar 2.466 orang,” ungkapnya.

Yuslinar menuturkan, penerima insentif pemusalaran jenazah pada tahun 2022 juga bertambah dari tahun sebelumnya.

“Untuk tahun 2022 ini, ada 5 orang per desa dan kelurahan yang menerima insentif pemusalaran jenazah. Sebelumnya pada tahun 2021 penerima hanya berjumlah 4 orang di tiap desa dan kelurahan,” pungkasnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

  • darus e1671790499655

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

    View all posts

Cek Berita dan Artikel yang lain di:

Google News

Terpopuler

Share post:

spot_img

Berita Lainnya
Related