Pandeglang – Geliat kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi wisata di wilayah Banten pada libur Lebaran Idul Fitri 2022 ini terlihat mengalami peningkatan.
Balawista Banten memprediksi, selama momen liburan jumlah kunjungan wisata capai di Banten mencapai 1,2 juta orang.
Prediksi besaran angka kunjungan tersebut didasarkan pantauan di tiap objek wisata mulai dari destinasi wisata pantai, kolam renang maupun objek wisata lainnya di Banten.
Ketua Balawista Banten, Ade Ervin mengungkapkan, angka kunjungan wisata selama libur Lebaran tahun 2022 ini cukup tinggi dibanding dengan tahun sebelumnya terhitung sejak 2018 lalu.
“Bahkan kami memprediksi jumlah kunjungan wisata tahun 2022 ini se Banten bisa mencapai kurang lebih 1,2 juta pengunjung,” ungkap Ade Ervin saat ditemui di kawasan wisata pantai Pasir Putih Carita, Pandeglang, Sabtu 7 Mei 2022.
Ade membandingkan dengan kunjungan 2018, karena pada tahun-tahun sebelum itu, angka kunjungan tertinggi terjadi pada 2018.
Pasalnya pada 2019 hingga 2021 itu ada sebab akibat yang membuat destinasi wisata di Banten, khususnya Pandeglang mengalami kelumpuhan.
“Ketika berbicara kondisi wisata di tahun 2019 melemah karena terdampak bencana tsunami Selat Sunda. Kemudian di tahun 2020 hingga 2021 itu akibat dampak COVID-19, maka angka kunjungan sekarang kita bandingkan dengan tahun 2018 lalu,” ujarnya.
Perbandingan kenaikan angka kunjungan wisatawan antara tahun 2018 dengan 2022 ini, dengan hitungan kasar kurang lebih 350 ribuan.
“Kenaikan angka kunjungan wisata tahun 2022 ini berkisar 350 ribuan dibanding dengan tahun 2018 lalu,” katanya.
Meski angka kunjungan wisata cukup signifikan, lanjut Ade, pihaknya mengklaim untuk kejadian atau peristiwa kecelakaan laut sangatlah minim. Karena sejauh ini, kondisi wisata di tiap destinasi wisata masih terpantau aman dan lancar.
“Sejauh ini tidak ditemukan adanya kecelakaan laut. Ya mudah – mudahan tidak ada, paling hanya ada beberapa anak kecil yang terpisah dengan orang tuanya, itupun petugas kami selalu sigap untuk menangkan hal itu,” tuturnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana