Pandeglang – Tumpukan tanah dari galian pipa di Jalan Raya Panimbang – Angsana banyak dikeluhkan pengendara yang melintas di jalur tersebut lantaran menggangu dan menghambat arus lalulintas.
Pantauan BantenHits.com tanah hasil galian baik yang dimasukan dalam karung maupun yang tidak, ditumpuk dan memakan sebagian badan jalan.
Akibat adanya tumpukan tanah tersebut, arus lalulintas kendaraan yang hendak melaju dari arah Panimbang menuju Angsana maupun sebaliknya tersendat karena harus antre berbagi jalur.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun BantenHits.com, galian tanah yang menumpuk di sebagian badan jalan tersebut, hasil galian pipanisasi proyek IPA SPAM Tanjung Lesung.
Ditemui di lokasi, salah seorang pengendara roda empat, Ardi mengaku, kelancaran lalulintasnya di jalan tersebut terganggu karena harus antre berbagi jalan.
“Saya mau ke arah Panimbang, tepat di jalur ini ada kemacetan. Ternyata harus antre jalur, karena di sebagian badan jalan ada tumpukan tanah,” ungkapnya, Rabu 25 Mei 2022.
Ia juga merasa terhambat kelancaran aktivitas lalulintasnya, karena antrean kendaraan di jalur ini cukup memakan waktu hingga beberapa menit.
Menurut dia, seharusnya tanah hasil galian tersebut jangan disimpan pada badan jalan. Tapi di lokasi lain yang tidak menggangu terhadap kelancaran aktivitas masyarakat.
“Kalau ada warga atau pengendara yang terburu – buru, atau ada kendaraan ambulans yang sifatnya urgen, kan bisa terhambat. Maka diharapkan tanah galian ini mestinya tak disimpan di badan jalan,” keluhnya.
Kondisi tersebut akan lebih parah jika turun hujan. Tumpukan tanah tersebut pasti akan terbawa air hujan dan membuat jalan licin sehingga bisa membahayakan pengendara.
“Bagaimana kalau ada hujan, itu kan bisa membuat jalan jadi licin. Maka saya harapkan pihak pemerintah juga melakukan tindakan, jangan sampai tanah hasil galian dari proyek itu merugikan masyarakat,” ujarnya.
Pengendara lainnya, Maarif mengaku aneh melihat tumpukan tanah hasil galiannya dibiarkan menumpuk di badan jalan.
“Kami minta tanah hasil galian itu diangkat dan dibersihkan lagi dari badan jalan. Supaya aktivitas lalulintas bisa lancar dan tidak membahayakan pengendara juga,” tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana