Pandeglang – Proyek pembangunan ruas jalan Kondangjaya – Pasirkoer di Kecamatan Cisata, Pandeglang dikritik warga. Pasalnya, baru beberapa hari selesai dibangun, jalan tersebut sudah berlubang.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Pandeglang, Ade Taufik mengaku sudah langsung ke lokasi melakukan peninjauan. Menurut dia, pekerjaan jalan itu belum diserahterimakan dari kontrak ke pihaknya.
Bahkan ia menegaskan, jika tidak diperbaiki lagi oleh pihak kontraktor, maka hasil pembangunan kedua ruas jalan tersebut tidak akan diterima.
“Belum diserahterimakan atau FHO. Tadi saya sudah ke sana, tetap mereka harus memperbaiki lah. Alhamdulillah, sebelum diterima sudah ada kabar ini, dan ini masukan. Pasti itu (kalau belum diperbaiki tidak akan diterima),” tegasnya.
Lobang Dipilok Aktivis GMNI
Menyusul keluhan warga, aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) langsung melakukan pengecekan ke lokasi, Senin 6 Juni 2022.
Tak hanya proyek ruas jalan Kondangjaya – Pasirkoer, aktivis GMNI tersebut juga turut kritik pembangunan ruas Jalan Barusatu – Koranji yang dikerjakan oleh CV Andalusia Palasan yang menelan anggaran sebesar Rp 3,1 miliar lebih dari Dana Lokasi Khusus (DAK) TA 2022.
Ketua Cabang GMNI Pandeglang,TB Muhamad Afandi mengaku, melihat hasil pembangunan ruas jalan Kondangjaya – Pasirkoer, ia turu langsung melakukan ivestigasi ke lapangan
Ia pun menandai atau melingkari jalan yng bolong dengan menggunakan pilok hasil pembangunan yang dilakukan pihak kontraktor CV Tridaya.
“Kami tandai jalan yang sudah bolong lagi. Kami minta pihak terkait segera melakukan evaluasi terhadap hasil pembangunan dan kontraktor nya juga harus dievaluasi,” ungkapnya.
Dikatakannya, anggaran yang dialokasikan pada proyek tersebut cukup fnatastis, yakni sebesar Rp 3,2 miliar lebih dari DAK. Namun hasilnya kata dia, tidak sesuai yang diharapkan.
“Tak hanya bolong pada aspal jalan. Tapi pemasangan U-Ditch sakuran drainase juga tidak bagus. Karena sudah ada yang jebol,” katanya.
Pada kesemptaan itu, ia menyangkan pada proyek ruas jalan Barusatu – Koranji di Kecamatan Pulisari. Ia meragukan dengan kualitas bangunan yang dikerjakan oleh pihak kontraktor proyek tersebut.
“Kita lihat untuk proyek ruas jalan Barusatu – Kiranji. Sejumlah titik ada yang rusak dan dibongkar lagi, artinya kualitas bangunan yang sudah dilakukan sangat diragukan,” ujarnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana