Serang- Jumlah lahan kritis di Kabupaten Serang disebut terus mengalami fluktuasi. Alhasil, pemerintah kesulitan melakukan upaya pemulihan.
“Banyak lahan sudah jadi industri. Tetapi hal ini justru harus diimbangi dengan penghijauan sehingga pada saat izin industri minimal 10 persen ada tanaman hijau,” Ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Prauri kepada Bantenhits.com, Senin 20 Juni 2022.
Prauri mengatakan, pada tahun 2021 pihaknya telah menargetkan bisa menanami 70 persen lahan kritis yang ada. Akan tetapi kondisi lahan kritis tersebut dipengaruhi oleh perubahan alam dan pemanfaatan tanah yang berubah.
“Lahan kritis di Kabupaten Serang tersebar di beberapa wilayah seperti di Anyer, Petir, Cikeusal dan Ciangka,” katanya.
Prauri mengungkapkan, di lokasi yang telah ditanami pepohonan sempat terjadi banjir, sehingga ketika lahan tersebut banjir diprediksi tanaman yang ada berkurang akibat terbawa arus air banjir.
“Kontur tanah dan kondisi cuaca itu sangat mempengaruhi, apalagi kalau baru ditanam terus hujan besar, ya bisa jadi terbawa arus air,” terangnya.
Dikatakan Prauri, untuk memulihkan lahan tersebut diperlukan program dengan sinergitas kolaborasi antara pihak Provinsi Banten dan Kabupaten Serang melalui kecamatan serta peran masyarakat sekitar.
“Salah satunya penanaman kembali atau rehabilitasi. Dan hal ini selalu kami lakukan setiap tahunnya dibeberapa lahan-lahan kritis,” katanya.
Editor: Fariz Abdullah