Lebak- Dinas Perhubungan atau Dishub Kabupaten Lebak mencatat ada 3 perlintasan kereta api (KA) di Kabupaten Lebak tak memiliki palang pintu maupun rambu-rambu. Tentu saja itu sangat membahayakan warga.
Ketiga nya itu berada di Kampung Kadu Ngampar, Desa Mekarsari, Kampung Telaga Biru, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, dan Kampung Galih Nangtung, Desa Panacangan, Kecamatan Cibadak.
Kepala Dishub Lebak Rully Edward mengatakan berdasarkan hasil koordinasi bahwa ketiga perlintasan tersebut akan ditutup langsung oleh kementerian perhubungan.
“Betul, begitu arahan dari Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub pada saat zoom meeting beberapa waktu yang lalu. Bahkan akan dilaksanakan penutupan secara serentak,” kata Rully, Kamis, 28 Juli 2022.
Menurut Rully, penutupan dilakukan untuk mencegah adanya kecelakaan antara Kereta Api dengan kendaraan maupun warga yang melintasi perlintasan rel kereta sebidang itu. Terlebih, kata Rully, banyak kasus kecelakaan yang terjadi pada perlintasan tanpa palang pintu itu.
“Penutupan perlintasan sebidang itu bukan bagian dari rencana reaktivasi rel kereta Rangkasbitung-Labuan, tapi yang jelas karena banyaknya kecelakan lalu lintas terjadi di pelintasan kereta tanpa palang pintu selama ini,” katanya.
Namun, Rully mengaku belum mengetahui jelas kapan perlintasan sebidang itu akan ditutup oleh Kemenhub.
Sementara anggota Komisi IV DPRD Lebak, Dian Wahyudi meminta persoalan perlintasan KA tanpa palang pintu ditangani secara serius. Apalagi, belakangan ini telah terjadi peristiwa maut yang merenggut sembilan nyawa di Serang.
“Kita minta kepada pihak terkait khususnya PT KAI agar dapat memenuhi keselamatan di perlintasan dengan memasang palang pintu.
Agar sampai kecelakaan seperti di Serang tidak sampai terjadi atau terulang,” kata Dian.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
 di Kabupaten Lebak tak memiliki palang pintu maupun rambu-rambu. Tentu saja itu sangat membahayakan warga.){kind=link}