Komite Lotte Project Tiga Kelurahan: Kelompok yang Mengklaim Gabungan Lembaga dan Masyarakat Gerem Ilegal

Date:

Pengurus dan Anggota Komite Lotte Project Tiga Kelurahan saat menyampaikan keterangan terkait kelompok yang mengatasnamakan gabungan lembaga dan masyarakat Gerem.(BantenHits.com/ Iyus Lesmana)

Cilegon – Komite Lotte Project Tiga Kelurahan menilai rencana aksi unjuk rasa di Kawasan PT Lotte Chemical Indonesia yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan gabungan lembaga dan tokoh masyarakat Gerem illegal.

Pasalnya, rencana aksi unjuk rasa tersebut diduga telah ditunggangi kepentingan tertentu yang bakal merusak iklim investasi di Kota Baja.

Semula, kelompok yang mengklaim gabungan lembaga dan masyarakat Gerem akan aksi unjuk rasa pada Senin, 29 Agustus 2022, namun urung terjadi. Orang-orang dalam kelompok ini menyebut pembagian porsi kesempatan pekerjaan di proyek pabrik kimia tersebut tak merata.

Hal itu dibantah Humas Komite Lotte Project Perwakilan Gerem, Hayatullah. Menurutnya, berdasarkan data, dari total kesempatan pekerjaan yang diberikan Lotte, justru mayoritas ditangani oleh pengusaha atau perorangan dari Gerem.

Padahal menurutnya, motif sebenarnya dari gerakan itu adalah upaya untuk menutupi ketidakmampuan sejumlah oknum dalam mengurus Komite Kelurahan Gerem.

“Mungkin pengurus ini merasa terpojok, sehingga akhirnya untuk cuci tangan karena tidak mampu mengelola lingkungan, sehingga membuat gerakan baru komite mandiri,” ujarnya, Senin 29 Agustus 2022.

Sebagai elemen dari Kelurahan Gerem, Hayatullah menilai gerakan yang mengatasnamakan komite mandiri itu kurang elok, karena Lotte berada di antara tiga wilayah, yaitu Rawa Arum, Gerem, dan Warnasari.

Pada bagian yang sama Koordinator Humas Komite Lotte Project Tiga Kelurahan, Ahmad Yusdi menjelaskan, sejauh ini dari 24 perusahaan maupun perorangan yang mendapatkan kesempatan pekerjaan, mayoritas dari Gerem.

“Gerem 14 ada pengusaha, Warnasari empat perusahaan, dari Rawa Arum lima perusahaan, jadi mayoritas dari Gerem,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh perwakilan Rawa Arum, Taufik. Menurutnya awalnya aksi itu mendapatkan dukungan dari sejumlah tokoh lantaran ketidak benaran informasi yang disebar. Namun pada akhirnya dukungan itu ditarik setelah fakta sebenarnya jika pengusaha atau perorangan dari Gerem lah sejauh ini paling banyak mendapatkan pekerjaan.

“Mereka penghianat, karena selama ini mereka berada di Komite. Mereka banyak merasakan. Mereka mempunyai kepentingan individu yang mereka anggap kurang memuaskan,” ujarnya.

“Tudingan soal Komite tidak mengakomodir mereka, itu salah besar,” tegasnya.

Aksi unjuk rasa yang rencananya dilakukan hari ini pun batal. Dan itu menurut Taufik membuktikan jika yang digemborkan oleh oknum tersebut bohong.

“Aksi mereka sebelum masuk ke gerbang Lotte berhasil distop. Seharusnya, kalau mereka tidak mendapatkan apa-apa, pasti mereka ngotot,” tandasnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Imbauan KASN untuk Tim Sukses Sekda Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sachrudin Yakin Si Bayi Ajaib Akan Kembali ke Masa Kejayaannya

Berita Tangerang - Kerinduan warga Kota Tangerang kepada Persikota...