Lebak- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak membentuk panitia khusus atau Pansus untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD). Ya, belakangan ini pengelolaannya dinilai mereka belum maksimal.
“Kita ingin membantu pemerintah menggali potensi buat PAD,”kata Wakil Ketua Pansus PAD, Yayan Ridwan kepada BantenHits, Rabu, 31 Agustus 2022.
Yayan menerangkan ada beberapa sektor yang akan menjadi fokus Pansus untuk mengoptimalisasikan PAD. Salah satunya sektor Pariwisata.
“Pariwisata salah satunya, parkir juga dan banyak lainnya yang akan kita coba maksimalkan,”terang politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lebak ini.
Menurut Yayan, pansus akan melihat satu per satu sektor mana saja yang selama ini seharusnya bisa memberikan kontribusi untuk PAD secara signifikan tetapi justru
penerimaannya tidak maksimal.
“Jadi semacam hanya alakadar. Makanya nanti kami sisir, kami inventarisir sektor mana saja yang sebenarnya berpotensi bisa menambah PAD,” ujar ketua Fraksi PKS DPRD Lebak ini.
Sementara Ketua Pansus PAD Kabupaten Lebak, Acep Dimyati melihat target PAD dari berbagai sektor justru tidak maksimal. Pemerintah daerah (Pemda) seharusnya bisa menetapkan target PAD lebih tinggi, namun target yang dipasang cenderung terlalu rendah.
“Sementara kita tahu berapa sih misalkan tarif yang dikenakan untuk
menggunakan jasa di sektor itu, atau untuk masuk ke sektor itu retribusinya
berapa, kok ini pendapatan yang ditarget oleh pemda jauh amat di bawah. Ada
apa? Ada faktor apa? Mungkin perlu dorongan secara politis dari DPRD,” sebut politisi PKB ini.
“Contoh sektor wisata Pantai Bagedur, (Target) satu tahun hanya Rp60 juta. Nah padahal, pengusaha misalkan swasta ada yang siap di angka Rp120-130 juta, lho ini kenapa (Pemda) hanya pasang (Target) di maksimal Rp60 juta? Kita juga gak bisa menyalahkan pemerintah kok ini rendah, kita harus sisir dulu
persoalannya,” tambah Acep.
Acep menjelaskan, Pansus PAD tidak akan tergesa-gesa agar keputusan yang dihasilkan nantinya bisa maksimal.
“Kami lihat jadwal juga kapan akan dimulai. Kami baru mau rapim dulu, setelah rapim baru ditentukan start-nya kapan. Bisa berbulan-bulan, kami gak mau gegabah,” katanya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana