Pandeglang – Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pandeglang menyebut daya beli masyarakat menurun pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Bahkan sejumlah pasar seperti Pasar Badak, Saketi, Labuan, Panimbang dan Cibaliung pun terlihat sepi dari pembeli. Hal ini membuat pedagang mengeluh lantaran kehilangan pelanggan.
“Jumlah pengunjung pasar menurun, pasar terlihat sepi pembeli. Pedagang mengeluh karena omsetnya mengalami penurunan drastis,” kata Kabid Diskoperindag Kabupaten Pandeglang Juhanas Waluyo, Rabu 7 September 2022.
Johanes menilai, harga sembako dan harga barang penting lainnya diprediksi bakal mengalami kenaikan pada pekan depan. Imbas dari naiknya harga BBM.
“Prediksi kenaikan itu hasil keterangan pedagang dan juga prediksi dari dinas. Karena akan ada penyesuaian harga baru pasca kenaikan BBM,” katanya.
Adapun hasil dari pemantauan di sejumlah pasar, harga bahan pokok dan bahan penting pasca kenaikan BBM 3 September 2022 lalu, dilaporkan masih stabil. Hanya saja ada dua bahan pokok yaitu cabe merah keriting dan telur yang masih tinggi.
“Cabe merah keriting di Pasar Saketi di eceran Rp80 ribu sampai dengan Rp100 ribu per kilogram. Sedangkan harga telur rata-rata Rp30 ribu perkilogram,” tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana