Tangerang – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Aliansi Kabupaten-Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) periode 2022-2026 dalam Musyawarah Nasional (Munas) IV AKKOPSI yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 7 September 2022.
Munas juga menetapkan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina sebagai Wakil Ketua Umum AKKOPSI mendampingi Zaki.
Terpilihnya Zaki sekaligus menggantikan ketua umum sebelumnya yang dijabat Syarif Fasha. Dia mengucapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepada dirinya dengan didampingi Ibnu Sina.
“Alhamdulillah hari ini terpilih menjadi Ketua AKKOPSI sampai masa jabatan selesai dan nanti dalam waktu dekat akan menyusun formatur beserta beberapa pimpinan daerah, seperti Wali Kota Banjarmasin kemudian dari Sumatera Barat,” ungkap Zaki usai Munas AKKOPSI seperti dilansir lama resmi Pemkab Tangerang.
“Mudah-mudahan ini bisa merangkum semua wilayah di Indonesia dan langsung menyusun program,” sambungnya.
Zaki menyampaikan, akan ada sejumlah program yang akan dijalankan selama dia menjabat. Salah satunya adalah melaksanakan City Sannitation Summit XXI di Kabupaten Bandung serta menjalankan program unggulan yang terbukti berhasil.
“Kita juga akan ada acara advokasi and horizontal learning (AHL) beberapa program unggulan yang kita ajak untuk daerah lain replikasi, seperti sanisek sanitren dari Kabupaten Tangerang, Manajemen Kesehatan Menstruasi, ada Sekolah Kurasaki,” tambahnya.
Dia menargetkan akan mengoptimalkan peran AKKOPSI bagi semua anggota yang tergabung sekitar 400 daerah. Namun yang aktif hanya sekitar 50 daerah.
“Mudah-mudahan kita bisa menjadi aliansi yang memang aktif mendukung para anggota dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” serunya.
Selain itu, dirinya juga akan menindaklanjuti peran pemerintah provinsi yang minim dalam pengentasan sanitasi. Sebab, program sanitasi ini merupakan program unggulan yang memiliki peran penting dalam peningkatan sumber daya manusia.
“Harusnya program sanitasi ini menjadi salah satu program unggulan di provinsi masing-masing, karena selain turunan dan domino effect banyak, ini jadi program wajib dalam rangka menurunkan tingkat stunting di Indonesia yang dimulai dari sanitasi itu,” tutup Zaki.