Tangerang – Hari-hari belakangan adalah masa yang dipenuhi kecemasan, menyusul maraknya aksi kekerasan sekelompok remaja bersenjata di jalanan yang membuat warga was-was.
Sejumlah pemangku kepentingan seperti di Kabupaten Tangerang, telah melakukan berbagai upaya untuk menangkal mewabahnya virus kekerasan di kalangan remaja. Di antaranya dengan mendeklarasikan anti-tawuran dan menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk turun mengedukasi.
Kecemasan yang dirasakan para orangtua disuarakan juga oleh Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar saat menghadiri Festival Budaya dan Pendidikan SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang di Kecamatan Balaraja, Jumat, 4 November 2022.
Pemimpin muda yang hobi olahraga ini mengingatkan kepada para pelajar agar menjauhi tawuran dan perilaku menyimpang lainnya, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.
“Saya minta anak-anakku siswa-siswi SMA Negeri 1 Tangerang jangan ada yang ikut-ikutan dan jangan ada yang berani untuk sok-sok jagoan apalagi terlibat tawuran. Karena kita baru saja melakukan deklarasi anti-tawuran seluruh pelajar SMA SMK se-Kabupaten Tangerang,” kata Zaki dalam keterangan resmi.
Acara festrival tersebut menampilkan berbagai macam kegiatan seperti pagelaran seni budaya, talkshow interaktif, pameran, peragaan busana serta stand produk dari setiap kelas.
Zaki mengatakan, festival semacam itu merupakan suatu kegiatan yang sangat positif sekali bagi siswa-siswi karena dengan festival semacam ini bisa mendorong kreatifitas serta menambah kepercayaan diri para siswa-siswi dalam menyalurkan bakat dan minatnya.
“Meskipun festival Ini baru pertama kali diadakan di sekolah ini tetapi sudah sangat luar biasa meriah sekali dan mudah-mudahan festival ini bisa berjalan terus dan konsisten setiap tahun,” ungkap Zaki.
Dalam kesempatan itu, Zaki berpesan lagi kepada seluruh siswa-siswi SMA Negeri 1 Tangerang agar selalu patuh dan taat terhadap aturan dan tidak ikuit-ikutan tawuran, gangster dan perilaku menyimpang yang merugikan banyak pihak.
Dia juga menandaskan bahwa siswa-siswi yang ikut dan terlibat dalam tawuran dan perilaku menyimpang lainnya itu sangat membahayakan untuk diri sendiri, orangtua, guru dan sekolah. Hal itu juga merusak masa depan para siswa dan siswi.
