Cilegon – Polisi menggulung belasan remaja anggota geng Pelajar di Kota Cilegon, Senin, 21 November 2022.
Mereka ditengarai pelaku tawuran di Jalan Raya Cilegon – Merak atau Jalan Kembar PT Krakatau Steel pada Jumat, 18 November 2022. Aksi tawuran tersebut viral di media sosial.
Belasan remaja yang ditangkap merupakan anggota geng pelajar yakni MPK alias Misterius Pinggir Kali, Selbar alias Selebritis Barat, dan GPS alias Gerakan Pasukan Selatan terpaksa harus diamankan oleh jajaran petugas kepolisian Satreskrim Polres Cilegon.
“Setelah dilalukan pengembangan, kami bergerak cepat ternyata memang telah terjadi tawuran tersebut dan berhasil kita amankan 17 orang remaja,” kata Waka Polres Cilegon, Kompol Andi Firmansyah, Senin, 21 November 2022.
“Intinya, kami sudah berupaya bergerak cepat untuk melakukan tindakan atau pun mengamankan secara maksimal bertindak cepat tentang adanya informasi tawuran,” imbuhnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Mochamad Nandar menjelaskan, akibat aksi brutalnya, para pelajar tersebut terjerat dengan pasal yang berbeda-beda.
“Dari keselurahan yang kami amankan adalah 17 remaja, 10 remaja kita naikkan statusnya jadi tersangka, 8 dengan dugaan pasal UU Darurat kepemilikan senjata tajam dan 2 orang delik penghasutan, 160 KUHP,” jelasnya.
“Sedangkan, 7 lainnya hanya ikut ikutan terhasut oleh masing masing ketua kelompok atau gangster,” sambungnya.
Selain mengamankan para pelajar pihaknya pula mengamankan beberapa senjata tajam, mulai dari golok, samurai, celurit hingga stik golf yang diamankan dari masing masing markas gangster tersebut.
Sebelumnya terjadi pertemuan antar gangster asal Cilegon itu, kata Nandar, mereka membangun komunikasi via medsos. Di mana, kelompok MPK melakukan live bersama kelompok Selbar dan saling menantang untuk bertemu di Jalan Kembar Kota Cilegon.
“Nah, saat itu Selbar sedang nongkrong bareng dengan kelompok GPS, mereka akhirnya saling menantang dan saling bertemu di jalan kembaran,” ucapnya.
Dikatakan Nandar, motif mereka melakukan hal tersebut hanya untuk eksistensi diri atau pengakuan dari kelompok lain. Pasalnya, selain tawuran mereka turut serta melakukan vandalisme di berbagai titik di Kota Cilegon.
“Mereka juga sering mencoret corer dinding dengan cat atau pilok menuliskan nama kelompok mereka,” ucapnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
