Berita Lebak- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mencatat terdapat 42 kasus Angka Kematian Ibu (AKI) hamil dan Bayi di Kabupaten Lebak sepanjang tahun 2022. Jumlah tersebut menurun dari tahun 2021 sebanyak 48 kasus.
Usut punya usut, meski mengalami penurunan ternyata jumlah AKI di Kabupaten Lebak menjadi yang tertinggi di Provinsi Banten.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Triatno Supiono mengatakan daerah penyumbang tertinggi AKI di Kabupaten Lebak berada di Kecamatan Banjarsari dan Leuwidamar khususnya Baduy.
“Dari data Puskesmas Cisimeut (Baduy-red) ada 5 kasus penyumbang AKI dalam setahun. Kalau Banjarsari itu 6 kasus. Sisanya tersebar,”kata Triatno kepada BantenHits, Rabu, 1 Februari 2023.
Banyak faktor yang menyebabkan tingginya AKI di Lebak, salah satunya yakni telatnya pengambilan keputusan dari sang ibu atau orang terdekat.
“Jadi banyak faktornya, seperti telat dalam pengambilan keputusan. Jadi banyak kasus saat sang ibu yang sudah hamil tua baru dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit setelah kondisinya buruk,”kata Triatno.
“Tahun ini kita maksimalkan kasus AKI 35 saja kalau bisa nihil,”tambah dia.
Untuk mengatasi kasus AKI pihaknya saat ini tengah menggencarkan program Audit Maternal Perinatal (AMP), yang mana dalam AMP itu pihaknya melakukan penelitian terhadap penyebab secara spesifik yang menyebabkan tingginya kasus AKI di Lebak.
“Sebenernya langkah awal selalu melakukan AMP, kita pengen mengetahui apasih penyebab kematian itu telurusi awal sampai kesimpulan,”katanya.
“Jadi jika setelah kita mendapatkan kesimpulan dari AMP itu akan kita tindak lanjuti agar tidak tejadi lagi kasus AKI di suatu daerah,”sambung dia.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana