Berita Kabupaten Tangerang – Kurang dari dua tahun setelah badai COVID-19 yang memporakporandakan ekonomi, persisnya pada kuartal pertama 2022, laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang melesat tajam menjadi 4,75 persen. Sektor property yang kembali bergairah menjadi salah sau penyebabnya.
Namun, selain faktor pertumbuhan property, pergerakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Kabupaten Tangerang turut menggerakan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang. Saat ini, dari APBD Kabupaten Tangerang yang mencapai hampir Rp 7 triliun, Pemkab Tangerang menggelontorkan Rp 2 triliun untuk belanja produk lokal.
“Alhamdulillah untuk komitmen, kita untuk menggunakan produk lokal. Dari anggaran belanja kita yang hampir Rp 7 triliun tadi, kita komitmen Rp 2 triliun untuk belanja produk-produk lokal. Nah ini sangat membantu sekali, karena di katalog lokal kita, walaupun masih banyak makanan dan minuman kemudian olahan pangan sangat membantu UMKM kita secara tidak langsung,” kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar dalam wawancara khusus dengan CNBC Indonesia dikutip BantenHits.com, Sabtu, 18 Maret 2023.
“Bayangkan saja kalau perputaran APBD untuk produk lokal itu, (untuk belanja) komponen dalam negeri, bisa sampai Rp 2 triliun, berarti pertumbuhan UMKM, juga pabrik kecil menengah itu sangat luar biasa sekali,” sambung Zaki.
Yang jauh lebih penting, UMKM yang tumbuh praktis menyerap tenaga kerja. Jadi, angka pengangguran terbuka yang turun drastis di Kabupaten Tangerang sekurang-kurangnya dipicu dua faktor. Pertama bangkitnya sektor property yang mampu menyerap tenaga kerja pada sektor informal, juga pertumbuhan UMKM.
“2019 (angka pengganguran) kita sudah 8,9 persen, begitu lihat 2020 loncat 13 persen dan alhamdulillah 2021 bisa turun ke 9,06 di akhir 2022 hasil BPS kita sudah di 7,88. Dan target kita di 2023 nanti kemungkinan kita bisa di 6 persen untuk laju pengangguran terbuka,” beber Zaki.