Berita Cilegon – Terobosan yang dilakukan Pemerintah Kota Cilegon dalam pengelolaan sampah membuat daerah-daerah lain di Indonesia bergiliran datang untuk belajar ke kota berjuluk Kota Baja ini.
Tercatat, hingga Senin, 20 Maret 2023, sudah ada 30 pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia yang belajar pengelolaan sampah ke Pemkot Cilegon.
Pemerintah Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menjadi pengunjung terkini yang datang ke Kota Cilegon, Senin, 20 Maret 2023.
Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian menyambut hangat para tamu yang datang. Dimana rombongan Pemerintah Kota Solok dipimpin langsung oleh Wali Kota Solok Zul Elfian Umar, lengkap beserta para kepala dinasnya. Sementara Kota Medan diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Suryadi Panjaitan.
Zul Elfian Umar mengaku kagum dengan Pemkot Cilegon yang sudah bisa mengolah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi. Hal itulah yang melatarbelakangi ia dan jajarannya untuk belajar.
“Gaung Kota Cilegon bisa mengolah sampah ini sudah viral kemana-mana, oleh karenanya kami datang,” kata Zul dalam website resmi Pemkot Cilegon dikutip BantenHits.com, Selasa, 21 Maret 2023.
Sampah Dikelola Konvensional
Di Solok, kata dia, produksi sampah yang dihasilkan sebetulnya tergolong kecil, yakni kurang lebih 43 ton per hari. Selama ini yang dilakukan untuk mengurangi sampah masih terbilang konvensional, yakni hanya dengan dibuat pupuk kompos.
“Kami dengar di Cilegon bahkan menerima sampah dari luar daerah sebagai bahan bakar pendamping batu bara. Itu sangat menarik dan patut kami jadikan referensi agar sampah tidak menjadi persoalan, tapi malah menjadi pendapatan,” ungkap Zul Elfian.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Suryadi Panjaitan. Dia mengaku diutus oleh Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution untuk belajar pengolahan sampah di Kota Cilegon.
“Sampah di kami masih menjadi persoalan. Padahal di Medan juga ada pembangkit listrik yang mestinya bisa juga kami kerjasamakan,” ujarnya.
Dengan penduduk lebih dari dua juta jiwa, kata dia, Medan menghasilkan 1.800 ton sampah per hari.
“Di saat kita binging mau buang sampah kemana, Kota Cileogn malah merubah sampah menjadi suatu produk yang bernilai ekonomi. Bahkan menerima sampah dari luar daerah sebagai bahan baku,” ucapnya.
Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah
Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menjelaskan, pihaknya siap berbagi ilmu dengan daerah lain yang ingin mengolah sampah.
“Tidak ada yang tidak mungkin bila dilakukan dengan sungguh-sungguh. Silahkan dipelajari. Kalau ada keseriusan, mudah sebenarnya,” kata Helldy.
Pengolahan sampah yang dilakukan Pmekot Cilegon, kata Helldy, lantaran adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah.
“Ada sekitar 12 daerah yang ditunjuk dalam Perpres tersebut tapi belum ada yang jalan karena alasan covid dan lain sebagainya,” kata dia.
Oleh karena itu, ia bersama PT Indonesia Power, anak perusahaan PT PLN, bekerjasama mengolah sampah. Mulai dari penelitian, kesepakatan bersama hingga mengolah sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) Plant yang hasil produksinya digunakan PT Indonesia Power sebagai pendamping batu bara.
Setelah berdiskusi selama kurang lebih dua jam di Rumah Dinas, Wali Kota Solok dan rombongan dari Medan dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagundung untuk melihat langsung produksi pengolahan sampah.