Berita Jakarta – Kabar dari Jakarta ini harus jadi peringatan bagi pemangku kepentingan di seluruh daerah agar fasilitas publik benar-benar bisa dijaga dan tidak dijadikan tempat kejahatan dan tindak asusila.
Dilaporkan RCTI+, jaringan BantenHits.com, sebuah fasilitas publik yakni, Hutan Kota UKI di Jakarta Timur diduga dijadikan tempat berkumpulnya kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau LGBT. Dugaan tersebut didasarkan atas laporan yang diterima anggota DPRD DKI Jakarta, serta diperkuat temuan kondom bekas dan bungkus obat kuat di lokasi.
“Kondom bekas ditemukan di Hutan Kota UKI, Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur (Jaktim). Alat kontrasepsi itu ditemukan di pojok belakang hutan dekat dengan tiang beton jalur LRT,” tulis RCTI+, dikutip BantenHits.com, Kamis, 27 Juli 2023.
“Selain itu ada juga bungkus obat kuat. Kondom dan bungkus obat kuat bercampur dengan sampah-sampah lain, seperti bungkus rokok dan botol minuman,” sambungnya.
Pengawasan Ditingkatkan
Merespons temuan ini, Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan, pengawasan di lokasi tersebut akan diperketat dengan melibatkan unsur gabungan Satpol PP, TNI, Polri, dan warga.
“Kita akan tingkatkan pengawasan melalui penjagaan dan pengamanan di lokasi. Melibatkan 47 personel Satpol, TNI, Polri, perangkat kelurahan setempat, kelembagaan kelurahan setempat, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), dan lain-lain,” jelasnya.
Budhy menerangkan, penjagaan Hutan Kota UKI akan dilakukan selama 24 jam. Bakal ada petugas yang berpatroli secara bergantian guna mengamankan lokasi tersebut.
“Dua puluh empat jam itu artinya kita hadirkan petugas berjaga bergantian di lokasi. Stasioner dan patroli,” terang Budhy Novian.
Disuarakan Legislator
Kabar menghebohkan ini pertama kali disuarakan oleh anggota DPRD DKI Jakarta dari F-PDIP Wa Ode Herlina. Dia mengatakan kawasan hutan kota di Makasar, Jakarta Timur, kerap dijadikan lokasi berkumpulnya kaum LGBT. Wa Ode pun mendorong Pemprov DKI memperketat pengawasan di lokasi hutan kota itu.
“Dewan mengharapkan eksekutif melakukan pengawasan dan pengamanan terutama di area hutan kota dan taman kota mengingat sering terjadi tindak kriminalitas di hutan kota contohnya di hutan kota Jalan Perindustrian dan menjadi tempat berkumpulnya kaum LGBT,” jelasnya.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespons laporan tersebut. Heru meminta Wali Kota Jakarta Timur turun langsung melakukan pengecekan.
“Saya suruh Pak Walkot mengecek,” jawab Heru singkat saat ditemui di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Wali Kota Jaktim, M Anwar pun memerintahkan agar semua fasos dan fasum dijaga selama 24 jam.
“Hari ini mulai dijaga mulai diawasi selama 24 jam, terutama malam hari yang rawan,” kata Anwar di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Anwar menyampaikan para petugas akan disebar di seluruh area yang dianggap rawan kriminalitas hingga perbuatan negatif lainnya. Jadi, aksi tersebut tidak berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
“Jangan sampai pindah ke sebelah kiri gitu, di mana di hutan kota yang ada di Kelurahan Kebon Pala, Makasar, itu kan rawan juga,” ucapnya.
Sumber: RCTI+