Berita Tangerang – Pujian atas kinerja Palang Merah Indonesia atau PMI Kota Tangerang disampaikan Anggota Komisi V DPRD Provinsi Banten saat mengunjungi pengelolaan transfusi darah PMI Kota Tangerang yang berlokasi di Kecamatan Bantu Ceper, Kota Tangerang, Rabu, 13 September 2023.
Dalam kunjungannya itu, anggota DPRD Provinsi Banten didampingi Ketua PMI Kota Tangerang dan anggota DPRD Kota Tangerang. Mereka melihat langsung fasilitas dan pengelolaan darah di unit fasilitas pengelolaan darah.
“Kami melihat proses transfusi darah mulai dari donor sampai pengelolaannya dan kita juga melihat peralatan yang cukup canggih yang dimiliki PMI Kota Tangerang,” ungkap , salah seorang anggota DPRD Provinsi Banten, Yeremia Mendrofa usai kunjungan.
Menurut Yeremia, PMI Kota Tangerang saat ini tidak hanya melayani kebutuhan darah warga Banten, melainkan melayani kebutuhan darah untuk di DKI dan daerah lain. Sebab, proses pengelolaan darah PMI Kota Tangerang terbaik di Indonesia.
“Standar mutu terbaik, sertifikasi BPOM, sertifikat Kementerian Kesehatan sudah didapatkan oleh PMI Kota Tangerang. Artinya proses pengelolaan darah di PMI Kota Tangerang memiliki fasilitas terbaik di Indonesia,” ujarnya.
Dorong Pemkot Tangerang Hibahkan Aset
Komisi V DPRD Provinsi Banten bersama pihak terkait, lanjutya, akan terus mendorong peningkatan saranan dan prasarana, juga dengan hal yang berkaitan dengan pelayanan PMI Kota Tangerang.
“Kaitan sarana prasarana kita dorong. Kalau boleh Pemerintah Kota Tangerang menghibahkan asetnya ke PMI Kota Tangerang. Seperti pemerintah Provinsi banten yang telah menghibahkan aset baik gedung dan tanah untuk PMI provinsi Banten,” terang Yeremia.
“Melihat fasilitas yang cukup mutakhir, rupanya gedung ini belum menjadi aset PMI Kota Tangerang,” imbuhnya.
Dalam hal ini, kata Yeremia, pihaknya akan mendorong rekan-rekan anggota DPRD yang ada di Kota Tangerang turut menyuarakan agar Pemerintah Kota Tangerang menghibahkan aset ke PMI Kota Tangerang.
“Tapi intinya apa yang telah dilakukan PMI kota Tangerang, (semoga) ke depan PMI Banten bisa (meniru) dalam pengelolaan darah (yang dilakukan PMI Kota Tangerang). Kita harap ini berkembang karena seperti kita lihat ada banyak kebutuhan darah seperti darah merah, putih maupun plasma bisa disajikan oleh PMI kota Tangerang,” terangnya.
Terkait dana hibah sebesar Rp 750 juta dari pemerintah yang belum sebanding dengan biaya pengelolaan dan pembiayaan, pihaknya mendorong PMI Kota Tangerang tidak patah semangat.
“(Utamakan) pengabdian dalam sisi kemanusiaan. Jangan lelah, jangan patah semangat walaupun melihat dari sisi pendanaan (masih minim), tapi dilihatnya dari sisi kemanusian,” ucapnya.
“Dengan kehadiran kami di sini sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah daerah artinya bagaimana ke depan mengingatkan pemerintah daerah untuk menaruh perhatian kepada PMI dalam bidang kemanusiaan,” jelas Yeremia.
Ketua PMI Kota Tangerang Oman Jumansah menambahkan, proses pembiayaan pengelolaan itu bukan hanya dari segi pengolahan saja, tapi banyak juga biaya lain yang harus dikeluarkan seperti bayar listrik dan lainnya.
“Karena ini sudah menjadi tanggung jawab saya yang sudah terjun di PMI, apapun yang terjadi pelayanan darah tidak boleh terhenti. Pelayanan darah tidak boleh gagal. Tetap harus dilayani semaksimal mungkin. Harapan kita memang ada keberpihakan dari Pemerintah Kota (Tangerang) soal pendanaan supaya proses pengelolaan darah ini lebih baik dan berkualitas,” jelasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana