Berita Tangerang – Gerakan Sedekah Air dan Sampah resmi diluncurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang di Gedung Serba Guna RW 03, Perumahan Setneg, Kota Tangerang Rabu, 24 Januari 2024.
Gerakan ini sebagai upaya mengoptimalkan gerakan konservasi lingkungan yang dilakukan Pemkot Tangerang bersama seluruh lapisan masyarakat Kota Tangerang.
Melalui Gerakan Sedekah Air dan Sampah, ditargetkan pembuatan 1.500 biopori baru yang tersebar di seluruh kawasan lingkungan di Kota Tangerang.
Lalu bagaimana cara warga bersedekah dengan air dan sampah?
Penjabat (Pj)Wali Kota Tangerang, Nurdin mengatakan, sedekah air bisa dilakukan dengan membuat resapan air seperti sumur biopori di sekitar rumah, sehingga air yang tertampung bisa digunakan saat musim kemarau.
“Kita sering mendengar, di musim kemarau ada yang mengeluh tidak mendapatkan air. Di musim hujan, banjir terus-menerus terjadi. Ini menjadi tantangan kita, bagaimana caranya agar air di musim hujan bisa kita simpan, dan bisa disedekahkan kepada makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tanaman,” kata Nurdin melalui keterangan resmi.
Gerakan ini, lanjut Nurdin, jika ingin mencapai hasil optimal tentunya harus dilakukan secara masif, sehingga dapat memberikan dampak luas bagi masyarakat Kota Tangerang.
“Gerakan ini dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja. Misalnya di halaman rumah, kita bisa membuat kolam resapan untuk menampung air hujan. Kita juga bisa membuat biopori untuk mengurangi air yang masuk ke saluran air,” ucapnya.
Dr. Nurdin, juga menyampaikan, dengan dilakukannya sedekah ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan kekeringan, serta menjaga kelestarian lingkungan. Dirinya juga mengajak seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk melakukan upaya adaptasi dan mitigasi yang dilakukan bersama-sama dengan pemerintah.
“Gerakan ini perlu kita lakukan secara bersama-sama dan masif. Mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi air, sebagai bagian dari upaya pengendalian banjir dan kekeringan, serta menjaga keseimbangan lingkungan,” pungkasnya.
Gerakan Kolektif
Kepala DLH Kota Tangerang, Tihar Sopian menambahkan, Gerakan Sedekah Air dan Sampah tersebut akan dijalankan oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kampung Proklim, Bank Sampah, sampai gerakan kolektif masyarakat yang berfokus pada konservasi lingkungan di Kota Tangerang.
“Gerakan Sedekah Air dan Sampah ini menjadi momentum untuk bersama-sama memberikan kontribusi terbaik dalam pelestarian lingkungan di Kota Tangerang,” ujar Tihar.
“Lewat momentum ini, kami mengajak seluruh lapisan untuk memelihara keberadaan, keadaan, dan keberlanjutan fungsi konservasi air dan pengelolaan sampah, khususnya di Kota Tangerang,” sambungnya.
Ia melanjutkan, DLH Kota Tangerang juga mendistribusikan beberapa alat perangkat konservasi lingkungan dalam momentum peluncuran Gerakan Sedekah Air dan Sampah tersebut. Seperti, 49 tong komposter, 13 unit biotor, 13 alat ukur udara (P.M 2,5), dan 25 paket bibit atau benih tanaman kepada setiap perwakilan kecamatan dan kelompok masyarakat pegiat lingkungan di Kota Tangerang.
“Kami juga akan terus berkomitmen memaksimalkan pemeliharaan bank sampah, kampung iklim, biopori-biopori, dan seluruh perangkat infrastruktur lainnya yang selama ini menjadi penopang utama upaya konservasi lingkungan di Kota Tangerang,” tambahnya.
Selain itu, DLH Kota Tangerang akan terus mendorong realisasi Gerakan Sedekah Air dan Sampah secara bersama-sama. Lewatnya, Pemkot Tangerang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut aktif berkolaborasi dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat sebagai prasyarat mutlak terwujudkan kondisi “liveable” di Kota Tangerang.