Berita Banten – Partai Golkar dan Partai Gerindra disebut akan berkoalisi pada tujuh pilkada dari sembilan Pilkada Serentak 2024 yang akan digelar di Banten November 2024 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPD Partai Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah seusai menggelar pertemuan formal tertutup dengan Partai Gerindra, Rabu, 24 April 2024.
Meski demikian, Tatu tak merinci di pilkada mana saja Partai Golkar dan Partai Gerindra akan berkoalisi. Tatu hanya mengisyaratkan koalisi akan terjadi di tujuh dari sembilan pilkada di Banten, termasuk di Pilkada Provinsi Banten.
“Ini masih komunikasi awal, tetapi memang ada kesepahaman yang kuat. Selanjutnya akan dilakukan komunikasi kembali agar koalisi yang kami harapkan bersama akan menjadi kenyataan. Prinsipnya, tantangan dan masalah pembangunan daerah, dibutuhkan sinergi dan kebersamaan,” kata Tatu kepada wartawan, Kamis 25 April 2024.
Silaturahmi Awal
Sebelumnya, Partai Golkar dan Partai Gerindra yang merupakan dua parpol pemilik suara besar di Banten menggelar pertemuan tertutup di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu, 24 April 2024.
Pertemuan formal tersebut dihadiri langsung Ketua DPD Partai Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah dan Ketua DPD Partai Gerindra Banten, Andra Soni, serta sejumlah jajaran elit dari kedua parpol.
Ratu Tatu Chasanah menyebut pertemuan tersebut merupakan silaturahmi awal jelang Pilkada Serentak 2024. Tatu juga mengisyaratkan dua parpol tersebut akan berkoalisi.
“Alhamdulillah, silaturahmi formal ini penuh suasana persahabatan. Ini pertemuan awal yang insya Allah, akan punya jalan tengah di akhir,” kata Tatu kepada wartawan, Kamis 25 April 2024.
Menurutnya, pertemuan dengan Gerindra merupakan proses komunikasi politik yang harus dilakukan oleh Golkar Banten untuk menentukan arah koalisi di pilkada provinsi, dan delapan kabupaten/kota.
Apalagi, di semua tingkatan pilkada, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar sudah menugaskan sejumlah kader untuk menjadi bakal calon kepala daerah.
Komunikasi politik dengan Gerindra, menurut Tatu, cukup mudah dilakukan. Dalam Koalisi Indonesia Maju, Golkar-Gerindra serta sejumlah partai politik lainnya, telah memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Silaturahmi ini harus dilakukan karena kami juga sudah bersama pada proses pemilihan presiden. Jadi komunikasinya lebih cair. Apalagi, kami memang nyaman bersama Partai Gerindra,” ujar Tatu.
Jadi ‘Adik’ yang Baik
Ketua DPD Partai Gerindra Banten Andra Soni menilai, pihaknya diminta oleh pimpinan pusat untuk memperkuat komunikasi politik di daerah, terutama dengan Partai Golkar.
Apalagi, kata Andra, Partai Gerindra harus mampu mengawal kebijakan pemerintah pusat di daerah, setelah Prabowo Subianto, sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, dilantik sebagai presiden.
“Pola pemerintahan provinsi adalah perwakilan pusat, sehingga penting kolaborasi dilakukan. Gerindra ingin ambil posisi itu, mengawal kebijakan pusat di tingkat daerah,” ujarnya.
Golkar maupun Gerindra belum membicarakan komposisi koalisi maupun bakal calon kepala daerah yang akan diusung.
“Intinya, Gerindra sangat punya keinginan mewarnai pilkada, dan itu dilakukan bersama dengan Partai Golkar. Kami ingin menjadi seorang adik yang baik,” ujarnya.
Pernyataan ‘seorang adik’ ini, tidak lepas dari sejarah bahwa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto merupakan mantan kader Partai Golkar.
Pada Pilkada Banten, jika koalisi terjadi, maka Golkar bersama Gerindra bisa langsung mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Dari syarat 20 kursi untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur, masing-masing sama, yakni memiliki 14 kursi di DPRD Banten.
Jika ditotal, kedua partai politik ini punya modal 28 kursi, dan sudah cukup melaju mulus pada pencalonan pilkada Banten.