Berita Banten – Penjabat atau Pj Gubernur Banten, Al Muktabar menyebut, pihaknya saat ini terus mendorong rencana pembangunan Moda Raya Terpadu alias Mass Rapid Transit atau MRT Balarja – Kembangan.
Rencana pembangunan MRT Balaraja – Kembangan tersebut sudah diusulkan Pemerintah Provinsi Banten ke Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin.
Pernyataan tersebut disampaikan Al Muktabar seusai menghadiri Forum Transportasi Cerdas atau The 19th Intelligent Transport System (ITS) Asia Pacific Forum 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024.
Menurut Al Muktabar, ITS Asia Pacific Forum ke-19 yang dibuka Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin ini merupakan pertemuan antar kawasan khususnya di Asia Pasifik yang isu utamanya adalah transportasi.
Forum ini juga merekomendasikan beberapa hal terkait dengan transportasi yang menjadi perhatian global khususnya kawasan Asia Pasifik. Pola ke depan, transportasi membutuhkan teknologi tinggi.
“Provinsi Banten dengan segala kemajuannya yang terus meningkat sebagai kawasan industri dan kawasan penghubung antar wilayah terus mengikuti perkembangan kecerdasan transportasi. Kita terus dorong agar bisa memiliki MRT atau LRT dengan mengajukan ke Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden terkait MRT Balaraja – Kembangan dan sektor-sektor lain yang mendukung dan memajukan Provinsi Banten,” kata Al Muktabar dilansir laman resmi Pemprov Banten.
Al Muktabar mengaku Provinsi Banten memiliki konektivitas dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat. Provinsi Banten perlu memajukan transportasi konektivitas antar Provinsi.
“Provinsi Banten sebagai penghubung Pulau Sumatera, Pelabuhan Merak, aktif dalam upaya memberikan solusi transportasi yang modern dan cerdas seiring perkembangan teknologi,” pungkasnya.
Lintasi Kelapa Dua – Balaraja
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta pada 2022 lalu mengaku tengah merencanakan pengembangan MRT Fase 3 yang disebut MRT East-West Line.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P Sabandar saat acara media briefing, Kamis, 30 Juni 2022.
“Sekarang ini kita masih menyebutnya Fase 3 tapi mungkin ke depannya kita akan menyebutnya dengan East-West Line, jadi ada yang North-South Line dan East-West Line,” jelas William dilansir Kompas.com.
Proyek MRT Fase 3 ini merupakan proyek lanjutan MRT Jakarta. Proyek ini disebut membutuhkan pembiayaan sebesar Rp 160 triliun.
MRT East-West Line sendiri terbagi menjadi Fase 1 mencakup area DKI Jakarta dan Fase 2 meliputi Banten dan Jawa Barat.
Proyek MRT East-West Line Fase 1 terbagi lagi menjadi Stage 1 sepanjang 24,527 kilometer dan Stage 2 sepanjang 9,237 kilometer.
MRT East-West Line Fase 1 Stage 1 akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria.
Untuk MRT East-West Line Fase 1 Stage 2 hanya akan melalui Tomang dan Kembangan.
Sedangkan untuk MRT East-West Line Fase 2 terbagi menjadi EW Banten sepanjang 29,900 kilometer dan EW West Java sepanjang 20,438 kilometer.
Untuk rutenya, MRT EW Banten akan melalui Kembangan, Kelapa Dua hingga Balaraja di pemberhentian terakhir.
Sementara untuk MRT EW West Java akan melalui Medan Satria dan Cikarang sebagai pemberhentian terakhir.
“Kalau ini feasibility study sudah dikerjakan. Basic engineering design-nya sedang dilakukan khusus untuk Stage 1 oleh Japan International Cooperation Agency (JICA),” ujar William.