Mengenal Mama Centing, Inovasi Penanganan Stunting Puskesmas Bojong Kamal Legok yang Raih Juara di Banten

Date:

IMG 20240726 150611
Salah seorang warga bisa melahirkan bayi sehat setelah mengikuti program Mama Centing hasil inovasi Puskesmas Bojong Kamal, Legok, Kabupaten Tangerang. (Foto: Dok. Puskesmas Bojong Kamal)

Berita Banten – Metode penanganan stunting kini dilakukan dari hulu terhadap ibu hamil, dengan memberikan makanan bergizi dan memberikan edukasi.

Lewat intervensi seperti ini, kebutuhan ibu hamil dan juga bayi yang dikandungnya terhadap makanan bergizi bisa terpenuhi. Selain itu, ibu hamil juga memiliki pengetahuan memadai untuk diterapkan sehari-hari selama masa kehamilan sampai melahirkan.

Penanganan stunting semacam ini dikemas jajaran Puskesmas Bojong Kamal, Legok, Kabupaten Tangerang, lewat program Mama Centing yang merupakan akronim dari makan bersama mencegah stunting.

Bermula Keprihatinan

Nurul Latifah, inovator Mama Centing mengungkapkan, inovasi tersebut lahir setelah dirinya menemukan masih ada kasus kematian  anak dan ibu melahirkan, serta banyaknya ibu hamil KEK (kurang energi kronis) di kawasan kerja Puskesmas Bojong Kamal yang meliputi tiga desa di Kecamatan Legok.

“Awalnya itu tahun 2019 waktu saya masuk ke Puskesmas Bojong Kamal. Masih ada kemarin ibu dan kematian bayi di wilayah kami. Selain itu masih banyak ditemukan balita stunting, masih adanya ibu hamil KEK, dan juga bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah yaitu bayi yang lahir dengan  berat di bawah 2,5 kilogram,” kata Nurul dalam wawancara dengan BantenHits.com, Jumat, 26 Juli 2024.

Nurul menjelaskan, ibu hamil KEK ditandai dengan tanda fisik di mana lingkar lengan ibu yang dimaksud kurang dari 23,5 sentimeter. Hamil KEK ini menurut penelitian berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah di bawah 2,5 kilogram.

“Sedangkan menurut penelitian juga, bayi dengan barat badan rendah ini berisiko 30 kali lipat terkena stunting,” beber Nurul.

Berangkat dari kondisi inilah, Nurul bersama jajaran Puskesmas Bojong Kamal mencetuskan ide makan bersama cegah stunting alias Mama Centing.

“Kalau dulu kan edukasi terhadap warga hanya dilakukan sebatas edukasi tidak ada makan bersama. Nah, lewat Mama Centing ini, kami memberikan makan bergizi kepada ibu hamil yang sesuai standar yang diterapkan di antaranya harus terpenuhi dua protein hewani, sayur dan buah,” jelas Nurul.

Dengan edukasi dan praktik makan yang didapat, lanjutnya, ibu hamil tersebut bisa memiliki pengetahuan tentang makanan yang harus dikonsumsi sehari-hari selama hamil.

Nurul menambahkan, berkat program yang telah dilaksanakan sejak 2021 ini, kini kelahiran bayi di wilayahnya sudah rata-rata di atas 3 kilogram.

Kepala Puskesmas Bojong Kamal, drg. Made Kusuma Dewi menambahkan, program Mama Centing sudah dibukukan untuk dijadikan pedoman penanganan stunting.

“Jadi, bagi yang ingin mengadop program ini, sudah ada buku panduannya,” tuturnya.

Juara I Se-Provinsi Banten

image berita a5d8893e 03c8 491a b4e3 20c03bb452bf
Plh Sekda Provinsi Banten, Virgojanti memberikan hadiah kepada pemenang lomba inovasi penanganan stunting. (Foto: bantenprov.go.id)

Pada kegiatan Lokakarya dan Penghargaan Inovasi Penanganan Stunting 2024 yang digelar di Aula D’Griya Hotel, Kota Serang, Kamis, 25 Juli 2024, Plh Sekda Provinsi Banten, Virgojanti mengumumkan, Inovasi Centing milik Puskesmas Bojong Kamal menjadi juara di event tersebut.

Sebagai informasi, DP3AKKB Provinsi Banten bersama PATTIRO Banten telah melaksanakan program KATALIS dan Penilaian Kompetisi Inovasi Penanganan Stunting 2024 yang diikuti 19 Inovator dari kabupaten/kota se-Provinsi Banten.

Dari 19 inovator tersebut terpilih 6 finalis yang telah melalui tahapan seleksi. Kemudian dari 6 finalis tersebut ditentukan 3 pemenang lomba inovasi penanganan stunting, yakni :

1. Puskesmas Bojong Kamal Kabupaten Tangerang dengan Inovasi Makan Bersama Cegah Stunting (Mama Centing)
2. TP-PKK Kecamatan Cilegon Kota Cilegon dengan inovasi Kepedulian Masyarakat untuk Stunting di Kecamatan Cilegon (Kamus Cilegon)
3. Puskesmas Labuan Kabupaten Pandeglang dengan inovasi Bersama Peduli Atasi Stunting (Beli Anting).

Lomba inovasi penanganan stunting tersebut bertujuan untuk menjaring praktik baik yang dilakukan masyarakat dalam penanganan stunting dan juga oleh komunitas masyarakat atau instansi pemerintah dalam menangani stunting.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendukung implementasi ide-ide kreatif/inovatif dalam meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak di desa serta membangun kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam upaya penanganan stunting sampai di tingkat desa.

Pada kesempatan itu, Virgojanti mengapresiasi penurunan stunting di Provinsi Banten sebagai langkah inovasi dari masyarakat bersama stakeholder lainnya.

“Penurunan stunting harus dilakukan secara bersama maupun pentahelix antara pemerintah, masyarakat, hingga penggiat dan pemerhati kesehatan,” kata Virgojanti dilansir situs resmi Pemprov Banten.

“Baru saja saya membuka Lokakarya dan Pemberian Penghargaan Inovasi kepada para inovator yang bekerja keras dalam mengakselerasi penurunan stunting di Provinsi Banten,” sambungnya.

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

    View all posts

Cek Berita dan Artikel yang lain di:

Google News

Terpopuler

Share post:

spot_img

Berita Lainnya
Related

Alun-alun Ahmad Yani Punya ‘Wajah’ Baru Hasil Kolaborasi Kreatif, Yuk Intip Penampakannya!

Berita Tangerang - Alun-alun Ahmad Yani Kota Tangerang kini...

Perumdam TKR Kabupaten Tangerang Bersiap Terapkan Teknologi Berstandar Internasional

Berita Tangerang - Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta...