Berita Tangerang – Ada pemandangan yang tak biasa di kawasan Kantor Bupati Tangerang, Kawasan Pusat Pemerintah Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Senin, 19 Agustus 2024.
Sejumlah karangan bunga tampak berjejer di sekitar Kantor Bupati Tangerang. Karangan bunga seluruhnya berisi ucapan selamat untuk Soma Atmaja yang akan dilantik sebagai Penjabat atau Pj Sekda Kabupaten Tangerang.
Karangan bunga tersebut di antaranya berasal dari Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) Kabupaten Tangerang, Zaenal Mutaqien; Sekretaris PMI Kabupaten Tangerang, Wahyu Suryana; Yayasan Esa Nusa 1926, Arifin Daulay; dan Younger Brother, A Cecep Mulyadi.
Namun, hingga apel Senin pagi selesai dilaksanakan, pelantikan Soma Armaja sebagai Pj Sekda Kabupaten Tangerang seperti tertera dalam karangan bunga urung dilakukan.
Ditolak Pj Bupati?
Sumber BantenHits.com di Pemkab Tangerang menyebutkan, pelantikan Soma Atmaja sebagai Pj Sekda pada Senin, 19 Agustus 2024 mendadak dibatalkan Pj Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono.
Andi Ony yang dikenal sosok bersih dan tegas ini disebut-sebut tak menyetujui jika jabatan Pj Sekda Kabupaten Tangerang harus diduduki Soma Atmaja.
“Pelantikannya gak jadi. Infonya Pak PJ Bupati gak mau (melantik Soma),” kata sumber tersebut, Selasa, 20 Agustus 2024.
Sumber tersebut juga mengungkapkan, di internal Pemkab Tangerang saat ini sedang terjadi ‘adu pengaruh’ antara kubu yang ingin Soma Atmaja dilantik sebagai Pj Sekda Kabupaten Tangerang dengan kubu yang menolaknya.
“Di dalam lagi keras pertarungannya,” ungkapnya.
Kepala Bagian Protokoler Pimpinan Setda Kabupaten Tangerang, Yudiana menyebutkan Pj Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono pada Senin, 19 Agustus 2024 tak ada agenda melantik Pj Sekda Kabupaten Tangerang.
“Memang tak ada agenda pelantikan,” kata Yudiana saat dihubungi BantenHits.com, Selasa sore, 20 Agustus 2024.
Yudiana juga mengaku tak tahu, kenapa pada Senin kemarin Kantor Bupati Tangerang dipenuhi karangan bunga ucapan selamat untuk pelantikan Soma Atmaja sebagai Pj Sekda Kabupaten Tangerang.
“Enggak tahu (bisa ada karangan bunga). Mungkin karena ada informasi yang kurang akurat,” ucap Yudiana sambil tersenyum kecil.
Diduga Kampanyekan Maesyal Rasyid
Sosok Soma Atmaja belakangan ini tengah menjadi sorotan, setelah rekaman pertemuan dengan sejumlah ustadz di sebuah majelis taklim di kawasan Sepatan, Jumat malam, 9 Agustus 2024 beredar luas.
Majelis Taklim tersebut digelar di Kampung Kayu Besar, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sepatan, Jumat malam, 09 Agustus 2024.
“Memang sudah ada di rencana Pak Maesyal Rasyid untuk meningkatkan anggaran,” kata Soma Atamaja dalam video yang diterima BantenHits.com.
Dalam video tersebut terdengar juga Soma Atmaja memanggil Kepala Desa Mekar Jaya untuk memastikan soal anggaran yang tengah dia bicarakan dalam majelis taklim tersebut.
“Pak lurah mana pak lurah? Ih bagian begini.. Bantuin dong.. Maksud saya begini, kalau dari Pemda kurang, sebenarnya anggaran yang ada di desa. Ini Desa Mekar Jaya lumayan besar dana bagi hasil dari pajak, pajak daerah,” ucap Soma.
Sebelum menyinggung soal program Maesyal Rasyid, Soma bicara soal keberadaan pondok pesantren di Kabupaten Tangerang dan kesejahteraan para guru ngaji.
Pendukung Calon Bupati Tangerang
Majelis taklim yang dihadiri Soma Atmaja tersebut digagas Ahmad Suhaeli, salah seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Sepatan.
Hal tersebut diakui langsung Suhaeli saat menghubungi BantenHits.com, Sabtu malam, 10 Agustus 2024. Menurut Suhaeli kehadiran Soma Atmaja karena undangan darinya.
“Kita ini banyak keluhan di Tangerang Utara. Satu masalah sampah, dua masalah kemacetan yang ketiganya masalah ustad-ustad di jaringan saya itu kesejahteraannya sangat memprihatinkan gitu,” kata Suhaeli melalui sambungan WhatsApp.
“Jadi karena ada Sekda yang baru, punya Sekda yang baru, alangkah baiknya kalau saya menyampaikan dan mengundang beliau agar keluhan-keluhan ini mendapat perhatian dari pemerintah daerah kami. Jadi saya mengundang jaringan majelis kami, para ustad,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Suhaeli juga meminta agar Soma Atmaja mendengarkan aspirasi yang disampaikan masyarakat.
“Saya itu (katakan) ke beliau harus menampung aspirasi para kiai para ustadz. Begitu. Keluhan-keluhan mereka gitu kan, masyarakat memang ada yang merasa terganggu sampah, terganggu kemacetan,” ujarnya.
Suhaeli juga mengungkapkan, pada kesempatan itu dirinya mengajak ke majelis dan kiai yang menjadi jaringannya untuk mendukung salah satu pasangan calon bupati Tangerang 2024-2029.
“Cuma di kesempatan itu memang ada favorit saya di pilbup Kabupaten Tangerang. Saya dalam kesempatan yang baik itu, selagi kumpul para kiai para ustadz dan tokoh masyarakat yang tadi di kecamatan yang saya sebutkan. Saya mengajak secara pribadi ke jaringan majelis saya untuk mendukung salah satu paslon,” bebernya.
“Kan tidak harus dua-duanya. Salah satunya yang harus jadi. Kalau dua-duanya kan akan terjadi matahari kembar,” pungkasnya.