Berita Tangerang – Pemerintah Kota atau Pemkot Tangerang ingin memastikan makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis sesuai dengan tata kelola yang telah ditetapkan.
Karenanya, Pemkot Tangerang berencana akan melibatkan para guru maupun orang tua murid dalam melakukan pengawasan dari proses penyajian hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah.
Dalam waktu dekat ini, Pemkot Tangerang akan mengadakan pelatihan bagi guru dan orang tua di sekolah-sekolah yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis.
Rencana tersebut disiapkan setelah Pemkot Tangerang melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan proses Pembiasaan Makan Bergizi Gratis, mulai dari soal menu, cara penyajian dan juga tata kelola pelaksanaan Makan Bergizi Gratis.
Demikian disampaikan, Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, saat meninjau proses pembiasaan program Makan Bergizi Gratis minggu kedua, yang berlangsung di SMPN 23 Kota Tangerang, Pinang, Senin, 19 Agustus 2024.
Menu makanan yang disajikan pada pembiasaan program Makan Bergizi Gratis kali ini terdiri nasi putih, ayam rica, sayur cah tahu atau telur puyuh, serta buah pepaya.
“Hari ini, saya kembali meninjau proses pembiasan MBG. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan makanan yang disajikan sesuai dengan tata kelola yang telah ditetapkan, serta untuk mengevaluasi kualitas penyajian MBG,” kata Nurdin melalui keterangan resmi.
Pada pekan depan, lanjutnya, Pemkot Tangerang akan mengadakan pelatihan bagi guru dan orang tua di sekolah-sekolah yang terlibat. Formulir pelatihan sedang dipersiapkan dan tim yang akan melaksanakan pelatihan juga sedang dalam proses pelatihan.
“Salah satu yang ingin kami lakukan atau tingkatkan berdasarkan hasil evaluasi pada minggu lalu, yaitu penguatan proses pengawasan di dalam proses penyajian sampai dengan pengantaran dan distribusi ke sekolah-sekolah,” ungkapnya.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat proses pengawasan dan memastikan agar makanan yang disajikan sesuai dengan tata kelola yang telah ditetapkan.
“Tujuannya agar kualitas makanan, ketepatan, kesesuaian pesanan makanan dan hal-hal teknis yang kami temukan itu bisa menjadi bahan evaluasi, agar saat nanti pelaksanaannya tidak ada lagi yang kurang,” tutupnya.