Berita Tangerang – Penjabat atau Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin meminta jajaran agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir.
Nurdin juga meminta kesiapan jajaran saat pelaksanaan Pilkada Kota Tangerang 2024, terutama jika terjadi bencana saat pelaksanaan Pilkada.
Hal tersebut disampaikan Nurdin dalam Rapat Evaluasi Kewilayahan Bulanan, yang berlangsung di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin, 25 November 2024.
Nurdin menekankan pentingnya langkah antisipasi untuk menghadapi siklus banjir lima tahunan yang diperkirakan akan lebih parah dibandingkan periode sebelumnya.
“Kita harus bergerak cepat untuk mengantisipasi puncak musim hujan yang diprediksi akan terjadi pada Januari-Februari. Seluruh wilayah harus mengidentifikasi daerah rawan banjir, titik potensi tanggul jebol, serta mempersiapkan personel, peralatan, tim medis, dan dapur umum,” kata Nurdin melalui keterangan resmi.
Pada kesempatan itu, Nurdin juga menegaskan beberapa langkah prioritas, di antaranya pemetaan dan penguatan infrastruktur.
“Identifikasi lokasi rawan banjir, potensi longsor, dan tanggul yang rentan jebol, percepatan perbaikan tanggul, terutama yang berbahan tanah, guna mencegah kebocoran atau keruntuhan, optimalisasi pompa air dan memastikan stok bahan bakar minimal untuk tiga hari operasi nonstop,” ucapnya.
Kesiapan operasional dan koordinasi tim, sambungnya, juga perlu dilakukan oleh perangkat daerah.
“Seluruh perangkat daerah hingga tingkat RT/RW diminta memperkuat koordinasi dalam penanganan banjir, lakukan simulasi penanganan darurat seperti evakuasi, pengelolaan logistik, dan distribusi bantuan agar berjalan efektif, meskipun terjadi kendala lalu lintas,” ungkapnya.
Tak hanya itu, peningkatan respons medis dan sosial, Puskesmas di wilayah terdampak diminta meningkatkan kesiagaan untuk memberikan layanan cepat, khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak.
“Termasuk penyediaan dapur umum dengan stok bahan makanan darurat untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dalam kondisi darurat,” ucapnya.
Nurdin meminta agar jajaran melakukan sosialiasi kepada masyarakat, masyarakat diminta waspada terhadap potensi banjir dan mengikuti arahan terkait rute alternatif maupun lokasi evakuasi.
“Dinas Perhubungan diminta memastikan kelancaran arus lalu lintas agar tidak terjadi stagnasi yang menghambat distribusi logistik dan bantuan darurat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Alumnus Universitas Padjajaran ini, juga mengingatkan, siklus banjir lima tahunan ini akan lebih berat, sebagaimana prediksi yang diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
Pemerintah bersama Pemprov DKI Jakarta telah menjajaki opsi modifikasi cuaca sebagai salah satu langkah mitigasi. Namun, kesiapan di tingkat daerah tetap menjadi fokus utama.
“Kita belajar dari pengalaman lima tahun lalu. Semua perangkat harus bergerak sebagai satu kesatuan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Jangan sampai ada kebingungan di lapangan. Kesiapan SOP dan koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama,” tambahnya.
Selain fokus pada penanganan banjir, Nurdin juga menyinggung kesiapan Kota Tangerang dalam menghadapi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung dua hari lagi.
Pemerintah telah membentuk desk Pilkada untuk mengantisipasi hal-hal yang diperlukan, terutama jika terjadi bencana saat pelaksanaan.
“Semoga semua dapat berjalan lancar, baik dalam penanganan banjir maupun pelaksanaan Pilkada serentak,” pungkasnya.