Tak seharusnyaJanuari menikam dengan kejiMenyibak sengap Ruang Kisah Silam
Kupeluk luka hujan pada tubuhku setelah kulalui retakan-retakan tanah Pasir-pasir tandus Kalender-kalender tua
Bunda, Terimakasih, karena engkau telah melahirkanku ke dunia dengan selamat.. Walaupun, kau akan berhadapan dengan malaikat pencabut nyawamu..
Angin di Ujung Desember Kulemparkan kenangan itu Jauh sekali ke ceruk kawah putih Sendiri diantara gunung sunyi Di ujung kota paling dingin Kota pengelanaanku yang berkabut
Jika amarah Mu membaraMentari menghujat dengan panasnyaDiantara jalan setapakTanah liat dihantam hujan dalam ketidakseimbangan
“Menjelma Kelam” Sore iniDebur ombak cukup besarberiringanbersama matahari yang hendak pulang
Daun-daun menunas pada rantingbertahan pada dahanmenguatkan pohonankemudian menaungi segala kehidupanTentang cinta,seperti pohon cedarmembagi kasihnya kepada daun,ranting, dan dahan juga akar
Matahari membuka sinarMembuka sebuah harapanSinar yang membuka titik kehidupanBerdiri untuk mencari arti hidupAku berdiri dipenghujung duniaTerdampar oleh ombak kehidupanSemua mengajariku arti hidupArti sebuah kehidupan
Duhai kekasih embunTak kudengar lagi cerita Tanjung BiraYang duludulu menembus mata jiwakuDi tahuntahun lalu di musimmusim semi itu Kini ada deraiderai angin mengabarkan :Engkau menyebut-nyebut lagiPantai...
Musim Gugur Akan tiba saatKita berpisahDengan salam atau tidakDengan airmata atau tidakWalau sejak awalKita cuma bicaraSoal indahnya pertemuan