Serang- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) kabupaten Serang mengklaim ketersediaan stok komoditas sembako menjelang lebaran Idul Adha 1443 H masih terbilang aman.
Plt Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskoumperindag Kabupaten Serang, Titi Purwitasari mengatakan, hasil pengecekan di Pasar Petir dan Baros pada Jum’at, 08 Juli 2022 ketersediaan komoditas sembako terbilang cukup aman, hanya saja ada beberapa harga sembako yang mengalami kenaikan.
“Alhamdulillah kalau untuk stok sembako di kita masih cukup aman, cuman memang harga cabai, bawang merah, dan daging melonjak tinggi,” katanya, Jum’at 08 Juli 2022.
Titi mengungkapkan, harga sembako yang sampai saat ini masih melonjak tinggi terdiri dari Cabai rawit merah dari harga normal 60 ribu perkilo naik menjadi 120ribu, sementara untuk harga daging sapi dari harga 140 ribu naik menjadi 160 ribu perkilo.
“Meskipun masih ada kenaikan untuk harga bumbu dapur dan daging, dipastikan untuk stoknya juga aman,” ujarnya.
Titi menyebutkan, harga cabai yang masih tinggi disebabkan kondisi cuaca buruk sehingga para petani tidak menentu hasil panennya, sedangkan kenaikan harga daging disebabkan karena adanya permintaan pasar yang cukup tinggi menjelang perayaan idul adha.
“Menjelang H-2 idul adha permintaan untuk daging meningkat, kemungkinan kalau disini tradisinya sebelum lebaran ada yang berpuasa masyarakat juga ada di mushola yang selametan mungkin butuh daging,” jelasnya.
Dikatakan Titi, kenaikan harga sembako biasanya terjadi hanya dalam kurun waktu satu bulan, tetapi saat ini sudah hampir dua bulan harga kebutuhan pokok masih belum stabil. Pihaknya berjanji akan berupaya melakukan kordinasi dengan Distan serta instansi terkait agar harga sembako di pasaran kembali stabil.
“Mudah-mudahan setelah pemotongan hewan qurban, harga daging kembali normal. Nah untuk harga cabai sudah terhitung 2 bulan masih tinggi, biasanya satu bulan juga udah kembali normal, kita upayakan segera stabil,” pungkasnya.
Editor: Fariz Abdullah
