Sekitar tujuh persen atau sekira empat juta ton makanan per tahun harus terbuang percuma gara-gara warga kebingungan membaca atau salah menafsirkan tanggal kedaluwarsa pada kemasan. Padahal makanan tersebut sebenarnya masih layak untuk digunakan.
Temuan itu terjadi di Amerika Serikat berdasarkan riset ReFED, sebuah organisasi nirlaba yang menyoroti masalah sampah makanan. Dana Gunder dari ReFED menyarankan, jika produsen ingin menekankan mutu makanan, berilah anjuran penggunaan. Namun, jika mau menekankan pada waktu makanan membusuk baru menggunakan tanggal kedaluwarsa.
Dalam laporan VOA Indonesia, sejumlah aktivis menyarankan, untuk memastikan masih layak atau tidaknya makanan untuk dikonsumsi, konsumen sebaiknya melihat pada kondisi makanan dengan memperhatikan bau dan tekstur. Simak laporan lengkap VOA Indonesia untuk mengetahui informasi lengkapnya!