Berita Serang– Pemerintah resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax, Selasa, 3 Januari 2023. Semulanya Rp13.900 sekarang menjadi Rp12.800 per liter.
Penurunan ini tentu saja membuat warga bersorak. Meski demikian, penurunan yang terjadi justru disebut membuat pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merugi.
SPBU Ciceri, Kota Serang misalnya. Ketika pemerintah menurunkan harga Pertamax secara otomatis seluruh SPBU juga akan melakukan penyesuaian harga.
“Satu sisi pihak SPBU di rugikan, karena kita sudah stok belanja lho kok tau-tau harga turun, karena sebelumnya kita belanja masih harga yang lama. Otomatis kita merugi Rp 1.100,” kata Samsul salah seorang pengawas SPBU di Ciceri, Kota Serang.
Kerugian penurunan harga BBM Pertamax yang dialami oleh pengelola SPBU, menurut Samsul diakibatkan oleh pembelian stok BBM kepada Pertamina pada Desember 2022 dengan harga Rp13.900 per liter dan kini dijual dengan harga Rp12.800 perliter. Sehingga total kerugian untuk 20.000 liter mencapai Rp 22 juta.
Selain itu jika kerugian yang dialaminya diketahui tidak ditanggung oleh pihak Pertamina, namun ditanggung pihak pengelola SPBU.
Belum lagi, lanjut Samsul, sosialisasi yang dilakukan pertamina terkait penurunan harga BBM Pertamax, hanya beberapa jam sebelum penatapan harga baru.
“Saya berharap kepada pemerintah untuk kenaikan atau menurunkan harga jangan setiap bulan, soalanya kita setiap bulan ada kenaikan dan turun juga kalau bisa mah satu tahun biar ada kestabilan harga kalau saat in tiap bulan,”tandasnya.
Editor: Fariz Abdullah