Seluruh Stakeholder Kompak Bergerak, Kasus Stunting di Kabupaten Tangerang Turun Signifikan

Date:

Seluruh stakeholder kompak bergerak, kasus stunting di Kabupaten Tangerang turun signifikan. FOTO ILUSTRASI: Kepala DPPKB Kabupaten Tangerang dr. Hendra Tarmizi saat menjabat Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Hendra dan jajaran kala itu melakukan sosialisasi makanan protein hewani untuk cegah stunting. Melalui kegiatan ini, 44 Puskesmas dan 27 rumah sakit di Kabupaten Tangerang serempak membagikan telur ke pengunjung, Rabu, 25 Januari 2023. (Foto: tangerangkab.go.id)

Berita Tangerang – Seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Tangerang kompak bergerak mengatasi kasus stunting. Kerja kolaboratif itu mulai memperlihatkan hasil positif. Kasus stunting di Kabupaten Tangerang turun signifikan.

Kepala DPPKB Kabupaten Tangerang dr. Hendra Tarmizi mengungkapkan, berdasarkan hasil pengukuran melalui aplikasi pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat atau ePPGBM, penurunan angka stunting tersebut terlihat sejak 2021 lalu. Berdasarkan data, angka kasus saat itu sekitar 16.100 kasus. Kemudian pada 2022, angka kekerdilan pada anak itu turun menjadi 9.000 kasus. Kini, kembali turun hingga 6.000 kasus.

“Kasus stunting di Kabupaten Tangerang pada 2023 turun berjumlah 9.000 kasus dan sekarang turun jadi 6.000 kasus. Hal itu berdasarkan hasil pengukuran melalui aplikasi pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat atau ePPGBM,” kata Hendra Tarmizi melalui laman resmi Pemkab Tangerang.

“Dari angka 6.000 kasus stunting itu, jika di persentase sebesar 2,7 persen alami penurunannya. Ini hasil kerja sama antar instansi daerah dalam program pencepatan dan pengendalian terhadap stunting,” sambungnya.

Hendra mengungkapkan, kegiatan perbaikan gizi masyarakat terus dimonitor dan dievaluasi secara berkala melalui surveilans gizi yang meliputi indikator masalah gizi dan indikator kinerja program gizi.

“Ada percepatan, jadi kita kerja sama dengan Bappeda dan seluruh perangkat daerah terkait, melakukan gebrakan Posyandu, Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting), Pos Gizi Desa,” ungkapnya.

“Dana desa juga akan diarahkan ke sana. Posyandu akan lebih diberdayakan dalam bentuk pemberian makanan dalam kegiatan dashat dan pos gizi desa seperti Posyandu zaman dulu,” tuturnya.

Selain peningkatan Posyandu, lanjut Hendra, pihaknya juga melakukan peningkatan pemberian gizi terhadap anak, seperti bubur kacang ijo, telur dan lainnya. Pemberian gizi terhadap anak ditujukan kepada mereka yang berisiko stunting.

“Ini intervensi awal, sebelum stunting kita hajar dulu sebelum turun jadi stunting. Itu semua Dinas ikut, seperti Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas kesehatan,Dinas Sosial, DPMPD, DP3A, Dinas Pendidikan, dengan sekretariat TPPS di DPPKB yg diketuai Bpk Wakil Bupati,” pungkasnya.

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mulai Sekarang Jangan Hanya Biasakan Buang Sampah pada Tempatnya, Tapi Simpan Sampah Sesuai Kategorinya!

Berita Tangerang - Mindset masyarakat soal sampah harus diubah....

Pemkab Serang Gelar Razia KTP bagi Pendatang Baru 29 April – 5 Mei 2024

Berita Serang - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Serang melalui...

Kalian Pendatang Baru di Kota Tangerang dan Ingin Urus Pindah Domisili? Simak Info Resmi Ini!

Berita Tangerang - Buat kalian warga pendatang baru di...

Jumat Curhat Polda Metro Jaya di Legok; Cara Humanis Polsek Legok Ciptakan Kamtibmas dan Dekatkan Diri ke Warga

Berita Tangerang - Kejahatan jalanan dan kenakalan remaja menjadi...