Berita Tangerang – Warga Kampung Pondok Jengkol, RT.01/RW.04, Desa Curug Wetan, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, mendadak resah menyusul aksi sekelompok pria tegap yang tiba-tiba mendatangi permukiman warga pada Rabu siang, 5 Juni 2024.
Mereka tiba-tiba datang untuk mematok jalan lingkungan yang sudah puluhan tahun digunakan warga.
Saat sebagian dari kelompok ini mematok jalan, sebagian lainnya mengoperasikan alat berat berupa eksavator untuk mengeruk tanah tebing yang berbatasan langsung dengan jalan lingkungan.
Pantauan BantenHits.com, Kamis, 6 Juni 2024, aksi pengerukan dengan alat berat masih terlihat di lokasi. Sementara, patok-patok dari bambu dengan cat merah tertancap di jalan warga.
Badarul Samsi warga sekitar mengatakan, sekelompok pria yang diduga merupakan orang-orang pengembang perumahan itu pada Rabu siang mendatangi rumahnya. Saat itu di dalam rumah hanya ada istrinya. Kedatangan sekelompok orang ini membuat istrinya ketakutan.
“Jadi kemarin ada beberapa perwakilan atau siapa dari PT. Ada banyak. Saya tidak ada di rumah. Istri yang ada di rumah. Sempat terjadi adu argumentasi. Yang saya sayangkan adalah kenapa ada kata-kata yang tidak pas terhadap istri saya,” kata pria yang akrab disapa Ruli saat ditemui BantenHits.com di lokasi.
Sekelompok pria terebut, lanjut Ruli, menyampaikan kepada istrinya bahwa jalan akan dipatok dan dipasangi tembok oleh perusahaan pengembang perumahan. Keluarga Ruli diminta untuk membuat jalan sendiri.
“Aksi pematokan dan pengerukan tidak ada pemberitahuan sama sekali sebelumnya,” terang Ruli.
Berdasarkan bukti otentik berupa sertifikat tanah yang dimiliki Ruli, jalan warga yang dipatok oleh sekelompok pria tersebut memang dinyatakan dalam sertifat sebagai jalan lingkungan.
“Memang sejak saya beli lahan, ini memang jalan lingkungan. Di surat-surat pun begitu bunyinya,” jelas Ruli.
Ketua RW 04, Slamet Riyadi yang juga berada di lokasi, menyatakan hal yang sama. Aksi pematokan yang dilakukan oleh sekelompok pria itu tidak ada pemberitahuan kepada pihak RT/RW.
Yadi menuturkan, selama ini pihaknya telah menerima banyak keluhan dari warga terkait aktivitas pengerukan di wilayahnya. Di antaranya aktivitas pengerukan yang mengenai langsung jalan beton penghubung warga Kampung Pondok Jengkol dengan Jalan Raya Diklat Pemda.