Pandeglang – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pandeglang, pertanyakan dana pemeliharaan sarana Penerangan Jalan Umum atau PJU di Pandeglang.
Pasalnya, kondisi PJU di sejumlah titik di Kabupaten Pandeglang diketahui tak berfungsi dengan baik.
Bagian Kaderisasi GMNI Pandeglang, Erik Setiawan mengungkapkan, sarana PJU di sejumlah titik di Pandeglang kerap mengalami pemadaman.
Bahkan kata Erik, komponen PJU juga banyak yang sudah rusak tapi kondisi tersebut seolah didiamkan saja oleh pemerintah tanpa dilakukan perbaikan.
“Maka kami dari GMNI Pandeglang mempertanyakan ke mana dana pemeliharaan PJU. Kenapa sarana PJU yang rusak itu didiamkan saja tanpa dilakukan perbaikan,” ungkap Erik, Senin 9 Mei 2022.
Diketahuinya, sarana PJU yang banyak mengalami kerusakan baik di jalur Nasional maupun Poros Kecamatan di Pandeglang. Padahal sarana itu sangat penting bagi masyarakat, untuk penerangan di malam hari.
“Tapi kenyataannya, tiap sarana PJU sudah banyak yang rusak dan padam. Tapi dibiarkan tanpa dilakukan pemeliharaan, sekali kami tanyakan kemana dana pemeliharaan PJU itu,” katanya.
Menurutnya, dengan kondisi sarana PJU yang sering padam baik di jalur nasional maupun poros kecamatan, bukan berarti tidak memiliki rawan tindak kriminal dan kecelakaan.
Maka lanjut dia, melalui pajak penerangan jalan (PJJ) seharusnya ada tindakan pemeliharaan PJU yang dilakukan Dishub Pandeglang maupun Provinsi Banten, karena sudah ada pajak yang diperuntukkan khusus pembiayaan penerangan jalan.
“Dishub Pandeglang juga harus transparan dalam pengalokasian anggaran pemeliharaan PJU, sehingga tidak ada tudingan penyelewengan anggaran pemeliharaan PJU,” tandanya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana