Pandeglang – Ruas jalan Mengger – Mandalawangi di Kabupaten Pandeglang, yang sempat dilakukan pemeliharaan oleh Pemprov Banten, sebelum Lebaran Idul Fitri 1443 H awal Mei 2022 lalu, kini sudah rusak lagi.
Atas kondisi tersebut, warga dan pengguna jalan hingga kalangan aktivis Pandeglang, menilai pemeliharaan ruas jalan tersebut oleh Pemprov Banten melalui dinas terkait terkesan asal – asalan sehingga kualitasnya buruk.
Asal Tambal
Ditemui di lokasi, sejumlah warga yang mengetahui kegiatan pemeliharaan atau penambalan jalan yang dilakukan sebelum Lebaran lalu terkesan asal-asalan saja.
Pasalnya saat lubang jalan terdapat genangan air hujan, langsung ditambal dengan aspal tanpa dikeringkan terlebih dahulu.
“Saya melihat penambalan jalan waktu sebelum Lebaran, kok gitu ya? Lubang jalan digenangi air juga tidak dikeringkan dulu. Tapi langsung ditutup sama aspal,” ungkap salah seorang warga Mandalawangi yang enggan disebutkan namanya.
Ia pun menganggap wajar jika hasil pemeliharaan jalan di wilayahnya yang baru beberapa pekan lalu sekarang sudah rusak lagi.
“Lihat saja sekarang, kondisi jalan sudah bolong – bolong lagi. Karena kekuatan aspalnya tidak tahan lama,” katanya.
Biaya Pemeliharaan Harus Dievaluasi
Senada dengan warga, aktivis Pandeglang, Muhlisin menilai perbaikan Mengger – Mandalawangi terkesan asal saja.
“Saya sering lewat jalan sana (Mengger – Mandalawangi). Sebelum Lebaran memang pernah diperbaiki, tapi sekarang sudah rusak lagi. Artinya kualitas perbaikan jalan buruk, karena kekuatannya tidak bertahan lama,” ujarnya.
Ia mendesak, Pj Gubernur Banten dan pihak terkait lainnya, melakukan evaluasi terhadap kegiatan pemeliharaan ruas jalan Mengger – Mandalawangi di Kabupaten Pandeglang.
“Kami warga Pandeglang cukup merasakan dampak dari kondisi jalan Mengger – Mandalawangi. Maka dari itu, kami minta kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dinas terkait jelang Lebaran lalu dilakukan evaluasi,” pintanya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana