Bayi-bayi Indonesia dalam Ancaman Stunting dan Lemah Daya Pikir Gara-gara Rokok

Date:

Penderita Gizi Buruk
Bayi-bayi di Indonesia dalam ancaman stunting dan lemah daya pikir gara-gara Rokok. Foto Ilustrasi: Penderita gizi buruk di Pandeglang. Foto diambil Februari 2017. (Dok. BantenHits.com)

Berita Serang – Bayi-bayi di Indonesia terancam mengalami stunting dan lemah daya pikirnya menyusul terungkapnya hasil riset 100 juta perempuan di Indonesia menjadi perokok pasif, sehingga jika dia sedang hamil dapat membahayakan janin.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau, Prof. dr. Hasbullah Thabrany dalam acara diskusi bersama Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) di Jakarta, Selasa, 6 Juni 2023.

100 juta perempuan Indonesia tersebut, kata Prof. Hasbullah, terpaksa menghirup asap rokok karena suami, anak, tamu hingga tetangganya merupakan perokok.Fenomena membahayakan ini mengancam kesehatan perempuan terlebih jika ia adalah ibu hamil.

“Itu jadi tantangan besar karena efek itu bisa mencapai janin atau anaknya, yang akhirnya bisa menumbuhkan stunting, lemahnya daya pikir kita,” ungkapnya seperti dilansir RCTI+, jaringan BantenHits.com.

Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), meski tidak menjadi perokok aktif perempuan jadi perokok pasif karena menghirup asap sisa pembakaran rokok di udara, yang hasilnya bisa menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker paru-paru.

Bahkan khusus untuk perempuan yang jadi perokok aktif bisa merusak kesehatan organ reproduksi, dan memicu berat badan bayi rendah. Ini karena asap rokok bisa menyebabkan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), infeksi pernapasan, infeksi telinga, dan serangan asma pada bayi serta anak-anak.

Selain itu perempuan yang merokok lebih sulit hamil, bahkan berisiko tinggal tidak bisa hamil. Merokok atau menghirup asap rokok selama kehamilan juga bisa menyebabkan kerusakan jaringan pada bayi belum lahir, terutama di paru-paru dan otak.

Beberapa penelitian juga menunjukan adanya hubungan antara ibu perokok dan bibir sumbing. Bahkan peneliti juga menemukan hubungan tembakau dengan keguguran.

Ini karena karbon monoksida dalam asap tembakau bisa membuat bayi yang sedang berkembang tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

Melalui sederet penelitian yang ditelaah Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini menegaskan, Indonesia sangat membutuhkan makanan pokok sarat gizi. Apalagi pemerintah sedang konsentrasi meningkatkan asupan protein yang sehat untuk ibu hamil dan anak-anak untuk mencegah stunting.

“Satu bungkus rokok bisa untuk membeli paling tidak 3 kilogram beras, paling tidak bisa membeli satu kilogram telur, bisa beli banyak tahu tempe menyehatkan bangsa,” tutup Prof. Hasbullah.

Sumber: RCTI+

 

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

    View all posts

Terpopuler

Share post:

spot_img

Berita Lainnya
Related

Mengenal Mama Centing, Inovasi Penanganan Stunting Puskesmas Bojong Kamal Legok yang Raih Juara di Banten

Berita Banten - Metode penanganan stunting kini dilakukan dari...

Tanda-tanda pada Tubuh Berikut Ini Menunjukkan Kalian terkena TBC, Segera Lakukan Ini!

Berita Tangerang - Tanda-tanda pada tubuh berikut ini menunjukkan...

Embung Sudirman, Solusi Banjir Menahun pada Tiga Perumahan di Tigaraksa Mulai Dieksekusi!

Berita Tangerang - Embung Sudirman yang diharapkan akan menjadi...