Anggota KPPS di Kadipaten Cilegon Meninggal Dunia Diduga Kelelahan

Date:

Suasana di rumah Santo (23), warga Lingkungan Kadipaten, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon. Santo merupakan petugas KPPS di TPS 11. Dia mengeluhkan sakit setelah menjalankan tugas pada Kamis, 15 Februari 2024. (BantenHits.com/ Iyus Lesmana)

Berita Cilegon – Santo (23) warga Lingkungan Kadipaten, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon yang juga petugas KPPS di TPS 11 pada Pemilu 2024, dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panggung Rawi, Selasa, 20 Februari 2024 sekira pukul 05.10 WIB.

Keluarga menyebut, Santo sempat mengeluhkan tak enak badan dan mengalami sesak nafas usai menjalankan tugas sebagai KPPS, Kamis, 15 Februari 2024 atau sehari setelah pelaksanaan pencoblosan.

“Jadi petugas KPPS terus pulangnya itu Kamis pagi, pas malamnya itu ngerasa kecapekan, gak enak badan, sesak nafas juga,” ungkap Amaliyah, kakak Santo.

Dianggap Sakit Biasa

Sebelum dirujuk ke RSUD Kota Cilegon, lanjut Amaliyah, almarhum sempat menjalani pengobatan secara mandiri. Kemudian pada Senin sore, 19 Februari 2024 sore dibawa ke klinik terdekat.

“Jadi di rumah itu ya dikasih minum obat biasa dulu, dikerokin karena kan katanya ngerasa panas, demam gitu, kecapekan. Terus kemarin sore dibawa ke klinik ke Bidan Fitri, katanya jangan dibawa pulang, harus dibawa ke rumah sakit,” imbuhnya.

Tak berselang lama usai menjalani pengobatan di klinik, keluarga akhirnya memilih membawa Santo ke RSUD Kota Cilegon menggunakan ambulans. Saat dalam perjalanan, kondisi Santo diketahui tak sadarkan diri.

“Ke RSUD sekitar jam 5 sore pake ambulans dan di jalan itu gak sadarkan diri. Sampai rumah sakit, langsung dimasukkan ke IGD, terus sempat dirawat di ICU sekitar 2 jam dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia subuh itu,” tandasnya.

Berdasarkan keterangan dari rumah sakit, lanjut Amaliyah, Santo meninggal dunia karena kelelahan dan ada masalah pada jantung dan paru-parunya.

“Kata dokter sih kecapekan, sesak nafas, sama ada masalah sama jantung dan paru-parunya gak tau kenapa. Almarhum gak ada riwayat penyakit, orang kirain saya mah sakit biasa,” katanya.

Menjalankan Tgas dengan Baik

Sementara itu, Ketua KPPS TPS 11 Reinaldi mengaku terkejut mendengar berita kematian anggotanya tersebut. Pasalnya, almarhum ketika menjalankan tugasnya tidak mengeluhkan apapun.

“Pas hari H sih penglihatan kita ke almarhum itu biasa aja, lancar aja, kondisinya juga sehat-sehat saja. Cuma kita gak tau dia nahan sakitnya atau bagaimana,” ujarnya.

Reinaldi mengungkapkan, almarhum sebagai KPPS 6 yang bertugas menjaga kotak suara itu tidak pernah melewati waktu makan saat istirahat.

“Almarhum gak telat makan, waktunya makan dia makan. Pagi makan, siang makan, malem juga makan. Waktu abis nganterin logistik juga kan kita langsung bagi honor, almarhum itu biasa saja gak mengeluh sakit, malah ceria,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut, baik keluarga korban maupun Ketua KPPS TPS berharap kepada pihak penyelenggara Pemilu atau KPU Kota Cilegon untuk memberikan perhatian khusus terkait adanya petugas KPPS yang meninggal dunia.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Pesan dari Dua Prajurit Bhayangkara di Timnas U-23 untuk Kawula Muda! 

Berita Sepak Bola - Keberhasilan Timnas U-23 menembus semi...

Peluang Koalisi PDIP-Golkar Pada Tiga Periode Pilkada Kabupaten Serang Terbuka Lebar

Berita Serang - Peluang koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan...

Tangkapan Besar Itu Berawal Pengungkapan Transaksi 1 Kg Sabu di Desa Sukamantri

Berita Tangerang - Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten...