Pandeglang – Puluhan bagan atau perangkap ikan milik nelayan di Kecamatan Panimbang, Pandeglang, porak-poranda diterjang gelombang tinggi yang terjadi pada Sabtu, 31 Oktober 2020.
Heru nelayan Desa Citeureup mengatakan, pada saat bagannya ambruk ia tidak turun melaut. Karena pada saat itu cuaca sedang ekstrem, esok harinya ia mendengar kabar bahwa bagan miliknya ambruk.
“Ada sekitar 20 bagan yang ambruk, termasuk punya saya,” kata Heru kepada BantenHits.com di pesisir pantai Citeureup, Minggu 1 November 2020.
Kini para nelayan pemilik bagan turun ke laut untuk merapihkan bagan. Ada pula, nelayan yang menarik bagan hingga kedaratan menggunakan perahu, terutama bagan apung.
“Ya ini mau turun ke laut, mau rapihin bagan. Mudah-mudahan masih ada yang bisa dimanfaatkan,” imbuhnya.
Sementara nelayan lainnya, Yaya mengatakan, saat gelombang tinggi terjadi, para nelayan yang tengah menunggu bagan berbondong-bondong pulang ke daratan. Saat ini, gelombang di pesisir Panimbang masih belum normal.
“Jadi pada malam itu (Saat gelombang tinggi) nelayan pada pulang melaut semua, ada juga yang tadinya sengaja tidak melaut,” pungkasnya.
Editor : Fariz Abdullah