Berita Bekasi – Pengungkapan kasus perampokan yang dialami seorang ibu-ibu nasabah sebuah bank di Bekasi, Jawa Barat, memunculkan fakta; betapa kejahatan judi dan narkoba telah merajalela. Bagaiamana bisa? Simak kisahnya berikut ini!
Beraksi Siang Bolong
Jumat siang, 3 Maret 2023 sekitar pukul 14.30 WIB. Enam orang pria, empat di antaranya masing-masing berinisial PA, IR, WD, serta MS, bersekongkol untuk melakukan perampokan terhadap seorang ibu-ibu nasabah sebuah bank.
Mereka membagi tugas. IR memantau situasi di bank, WD berpura-pura menjadi nasabah bank untuk menentukan target, serta MS bertugas memantau parkiran bank dan memberikan informasi ke tersangka PA yang berperan untuk menjadi eksekutor, merampok korban.
Seorang ibu-ibu nahas menjadi target mereka. Saat itu korban baru saja mengambil uang Rp 80 juta dari sebuah bank. Dia dibuntuti pelaku. Tepat di Jalan Nusantara Raya, RW 09, Kelurahan Arenjaya, Perum 3, Kelurahan Bulak Kapal, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, para pelaku beraksi mengadang dan merampas uang milik korban.
Dua Orang Jadi Buronan
Dua pekan lebih setelah peristiwa itu, empat dari enam pelaku perampokan itu, yakni PA, IR, WD, serta MS berhasil ditangkap jajaran Unit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Kkepada petugas, para pelaku mengaku menggunakan uang tersebut untuk bermain judi. Selain untuk judi, uang tersebut juga digunakan para pelaku untuk membeli narkoba.
“Sesuai keterangan dari masing-masing tersangka yang ada, digunakan untuk kepentingan pribadi. Terus dari kaptennya, uangnya dipakai untuk main judi slot dan narkoba,” kata Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Maulana Mukarom, Rabu, 22 Maret 2023 dilansir RCTI+, jaringan BantenHits.com.
Polisi mengatakan dua dari empat pelaku positif mengonsumsi narkoba. Hanya WD dan MS yang diketahui tak menggunakan narkoba.
“Dua yang positif narkoba. Yang enggak positif WD sama M,” ucapnya.
Mukarom menyebut para pelaku punya peran berbeda-beda. Empat di antaranya yakni PA sebagai eksekutor, IR memantau situasi di bank, WD berpura-pura menjadi nasabah bank untuk menentukan target serta MS bertugas memantau parkiran bank dan memberikan informasi ke tersangka PA.
“(Saat beraksi) Enam orang, 2 DPO sedang kita dalami untuk pengejaraan,” ujar dia.
Mukarom menerangkan komplotan itu melengkapi diri dengan senjata tajam. Mereka juga menggunakan modus ban kempes dan kemudian korban dipepet. Para pelaku sudah beraksi selama dua kali dengan modus yang sama.
“Untuk hasil keterangan dari tersangka apabila pelaku melakukan perlawanan pasti langsung dilukai. Ini sedang didalami dan dikembangkan,” tutur dia.
Sumber: RCTI+