Berita Pilpres – Migrasi suara pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi terus berlanjut untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden (Capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara saat memaparkan hasill survei kekinian, Senin, 27 November 2023.
AMIN Berpotensi Salip Ganjar-Mahfud
Hasil survei SPIN menyimpulkan pasangan Prabowo-Gibran berada di posisi teratas dengan 43 persen. Sementara itu, posisi kedua ditempati Ganjar-Mahfud 26,1 persen sedangkan pasangan Anies-Muhaimin dipilih oleh 22,7 persen responden.
Dalam pemaparannya, Igor Dirgantara mengemukakan, berdasarkan hasil survei ketiga elektabilitas capres tanpa pasangan menunjukan adanya fenomena yang menarik.
“Bila dibandingkan dengan survei per Oktober 2023 Prabowo mengalami kenaikan 0,4 persen dari 39,9 persen menjadi 40,3 persen. Secara mengejutkan, Ganjar mengalami penurunan tren 5,4 persen dari 31,1 persen menjadi 25,7 persen,” kata Igor dilansir Suara.com, jaringan BantenHits.com.
“Sementara itu, Anies mengalami tren meningkat 0,8 persen dari 22,5 persen menjadi 21,7 persen,” lanjutnya.
Ia mengemukakan, pasangan Ganjar-Mahfud mengalami kondisi yang stagnan dan semakin tertinggal jauh. Bahkan posisinya justru berpotensi untuk disalip oleh pasangan Anies-Muhaimin yang dipilih oleh 22,7 persen atau hanya terpaut 3,4 persen.
“Bila Pemilu berjalan dua putaran sangat mungkin yang akan bertarung nanti adalah pasangan Prabowo-Gibran vs Anies Muhaimin,” ujarnya.
Kontribusi Cawapres
Sementara itu dari kontribusi calon wakil presiden, Igor memaparkan kontribusi Gibran terhadap pasangan calon diduga mencapai 2,7 persen, atau terbesar bila dibandingkan dua cawapres pasangan calon lainnya.
“Mahfud untuk sementara hanya memberikan kontribusi 0,4 persen dan Muhaimin berkontribusi sebesar 0,2 persen saja terhadap elektabilitas pasangan calon.”
Igor memprediksi dengan hasil tersebut, potensi migrasi suara pemilih Jokowi 2019 lalu dari Ganjar-Mahfud akan terus terjadi ke Prabowo-Gibran.
“Terutama dari kantong-kantong suara PDIP yang jadi basis utama dukungan Ganjar. Ganjar tidak lagi dipersepsikan sebagai Jokowi karena ada Gibran,” ujarnya.