Ketika Pj Gubernur Harus Hitung Sendiri Uang Santunan untuk 13 Penyelenggara Pemilu di Banten yang Wafat

Date:

Pj Gubernur Banten Al Muktabar (kiri) dan Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian (kanan) saat menyerahkan santunan untuk kelluarga penyelenggara Pemilu 2024 di Banten yang wafat. (FOTO: bantenprov.go.id)

Berita Banten – Pelaksanaan Pemilu 2024 di Banten berlangsung lancar dan damai. Meski demikian, pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan ini meninggalkan duka bagi sejumlah keluarga penyelenggara pemilu, seperti petugas KPPS dan pengawas yang wafat saat melaksanakan tugas.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun BantenHits.com, diketahui ada 13 penyelenggara pemilu di Banten yang meninggal dunia diduga akibat kelelahan setelah melaksanakan tugas pada Pemilu 2024 yang digelar 14 Februari 2024 lalu itu.

Para petugas KPPS yang meninggal dunia masing-masing enam orang berasal dari Kabupaten Tangerang, tiga orang berasal dari Kabupaten Serang, dua orang dari Kota Cilegon, dan dua orang dari Kota Tangsel.

Datangi Setiap Keluarga

Sepanjang Jumat, 23 Februari 2024, Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar secara maraton menemui setiap keluarga anggota KPPS di Banten yang wafat.

Selain menyampaikan belasungkawa kepada keluarga, Al Muktabar juga memberikan santunan kepada keluarga petugas KPPS sebesar Rp5 juta.

Al Muktabar menegaskan tidak ada potongan pada bantuan yang diberikan oleh Provinsi Banten kepada keluarga penyelenggara Pemilu yang telah gugur di Provinsi Banten.

Bahkan, untuk memastikan bantuan diberikan tunai secara utuh tidak ada potongan, Al Muktabar sendiri yang menghitung dan melipat uangnya.

Hal itu disampaikan Al Muktabar di rumah duka keluarga almarhum Santo di Link Kadipaten, RT 04 RW. 02, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Jumat, 23 Februari 2024.

“Tidak ada potongan dibantuan ini. Yang dari Provinsi langsung cash. Uangnya saya hitung sendiri dan lipatnya sendiri,” kata Al Muktabar dikutip BantenHits.com dari laman resmi Pemprov Banten.

Selain uang tunai Al Muktabar beserta rombongan juga serahkan bantuan sembako, dokumen kependudukan dan bantuan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

“Dan juga bantuan ini tidak dilihat dari segi nilainya. Lihatlah dari segi kebersamaan kita kepada masyarakat,” tambahnya.

Pj Gubernur Banten, Al Muktabar berta’ziyah kepada keluarga petugas KPPS di Kabupaten Tangerang yang meninggal. (FOTO: bantenprov.go.id)

Wali Kota Cilegon Bangga

Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian merasa bangga atas apa yang dilakukan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar. Heldi merasa senang masyarakat Kota Cilegon menjadi perhatian penuh dari pemerintah Provinsi Banten terutama kepada keluarga penyelenggara Pemilu yang telah gugur setelah melaksanakan tugasnya sebagai anggota KPPS di Kota Cilegon.

“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Pj Gubernur, Kami sangat bangga, sangat senang. Dan beliau tadi mengatakan petugas KPPS yang gugur ini sebagai pahlawan-pahlawan demokrasi,” ucap Heldi.

Berikut data delapan petugas KPPS di Banten yang wafat setelah melaksanakan tugas:

Kabupaten Tangerang;

1. Satriawan, Anggota KPPS TPS 86, Desa Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis

2. Misbak, Ketua KPPS TPS 13, Desa Mauk Timur, Kecamatan MMauk

3. Amat, Ketua KPPS TPS 8, Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi

4. Asil Bahrudin, Anggota KPPS TPS 27, Desa Gaga, Kecamatan Pakuaji

5. Ridif Wilyawan Anggota KPPS TPS 9, Desa Cirarab,

6. Isroil Bin H. Rasmuni, Ketua KPPS TPS 4, Desa Patramanggala, Kecamatan Kresek

Kabupaten Serang:

1. Budi Hermawan, anggota KPPS di TPS 13 Desa Pelawad, Kecamatan Ciruas

2. Heri Hermawan, Ketua KPPS TPS 09, Desa Bojot, Kecamatan Jawilan

3. Supardi, Pengawas TPS 13, Desa Cikeusal, Kecamatan Cikeusal

Kota Tangsel;

1. Tolasan, warga Jalan SD Inpres, Kelurahan Pondok Aren, RT 002/ RW 007, Kecamatan Pondok Aren

2. Pedrik, warga Kampung Dongkal, 001/005, Kelurahan Pondok Jagung Timur, Kecamatan  Serpong Utara

Kota Cilegon;

1. Santo, Anggota KPPS 11, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber

2. Lasmiyatun, Anggota KPPS 007, Kelurahan Gerem, Kota Cilegon yang juga sebagai mahasiswa pendidikan IPA angkatan 2020 FKIP Untirta.

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Pesan dari Dua Prajurit Bhayangkara di Timnas U-23 untuk Kawula Muda! 

Berita Sepak Bola - Keberhasilan Timnas U-23 menembus semi...

Peluang Koalisi PDIP-Golkar Pada Tiga Periode Pilkada Kabupaten Serang Terbuka Lebar

Berita Serang - Peluang koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan...

Tangkapan Besar Itu Berawal Pengungkapan Transaksi 1 Kg Sabu di Desa Sukamantri

Berita Tangerang - Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten...