Banten Dikepung Banjir, Ketua PMI Wanti-wanti: Penanganan Bencana di Tengah Pandemi Lebih Sulit Tapi Kita Harus Turun!

Date:

Anggota PMI Banten mengevakuasi korban banjir. (Istimewa)

Serang – Penanggulangan bencana di saat Pandemi COVID-19 jauh lebih sulit dibandingkan kondisi normal. Namun, sesulit apapun, anggota Palang Merah Indonesia atau PMI Banten tetap harus turun berada bersama warga yang terkena bencana.

Hal tersebut disampaikan Ketua PMI Banten, Ratu Tatu Chasanah saat memberikan arahan kepada seluruh anggota PMI Banten yang disebar ke seluruh lokasi bencana di Banten sejak Sabtu, 19 Februari 2020.

Ratu Tatu Chasanah berpesan untuk para relawan agar selalu menjaga kesehatan, serta menerapkan protokol kesehatan dalam penanggulangan bencana.

“Penanggulangan bencana di saat pandemi ini tidak mudah, tetapi kita harus selalu turun, selalu membantu masyarakat. Untuk semua relawan PMI, selalu memperkuat ketangguhan dengan tetap menjaga kesehatan,” kata Tatu seperti dilansir dalam keterangan tertulis yang diterima BantenHits.com.

31 Kecamatan Didera Banjir

Tanggap darurat banjir sejak Sabtu 19 Februari 2021 terjadi di sejumlah daerah di Banten yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Serang.

Berdasarkan Laporan Situasi Palang Merah Indonesia (Lapsit-PMI) Provinsi Banten, tercatat sebanyak 17 kecamatan di wilayah Kota Tangerang mengalami musibah banjir. Sedangkan di Kota Tangerang Selatan sebanyak 7 kecamatan, Kabupaten Tangerang 5 kecamatan, dan Kabupaten Serang 2 kecamatan.

“Curah hujan pada bulan Februari ini cukup tinggi, kita semua harus tanggap darurat bencana,” kata Ketua Divisi Penanggulangan Bencana PMI Banten Wawan Mulyana melalui keterangan tertulis, Minggu, 21 Februari 2021.

Anggota PMI Banten saat mengevakuasi korban banjir di sejumlah wilayah di Banten. (Istimewa)

Merespon bencana banjir tersebut, kata Wawan, pengurus PMI Provinsi Banten dengan koordinasi PMI pusat, mendorong bantuan logistik ke PMI kabupaten/kota terdampak. Antara lain 196 lembar terpal, 25 box perlengkapan bayi, dan 3 ember kaporit.

Kemudian dari dukungan PMI pusat, untuk wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, telah diturunkan bantuann 3.000 roti, 1.500 selimut, dan 6.000 masker.

“Kami pun menurunkan ratusan relawan untuk membantu warga dalam proses penanggulangan banjir,” ujarnya.

Dalam rangka mengurangi beban masyarakat korban banjir, PMI Kota Tangerang mendirikan Posko Pelayanan Dapur Umum di Kelurahan Batusari Kecamatan Batuceper dan Markas PMI Kota Tangerang.

“Relawan PMI telah melakukan asesmen, evakuasi, dan upaya lain dalam rangka membantu masyarakat,” ujar Wawan.

“Demikian juga PMI Kota Tangerang Selatan, PMI Kabupaten Tangerang, dan PMI Kabupaten Serang. Kami pun telah melakukan pendistribusian 10.000 liter air bersih. Semua upaya PMI ini tidak lupa atas koordinasi dan kerja sama dengan BPBD kabupaten/kota,” imbuhnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Disnakertrans Kabupaten Serang Tingkatkan Pelayanan Berbasis Digital

Berita Serang - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)...

Adakah yang Lebih Nyaman dan Meriah dari Nobar Timnas U-23 di Taman Elektrik Kota Tangerang?

Berita Tangerang - Ribuan warga Kota Tangerang datang menyemut...