Berita Jakarta – Nama Menkopolhukam Mahfud MD muncul menjadi kejutan pada hasil survei calon wakil presiden yang digelar Indikator Politik Indonesia selama kurun 26-31 Mei 2023.
Hasil survei tersebut diumumkan peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, 4 Juni 2023.
Berdasarkan survei tersebut, Mahfud MD berhasil masuk tiga besar cawapres dengan elektablitas tertinggi. Di atas Mahfud MD, ada nama Menteri BUMN, Erick Thohir pada posisi teratas. Kemudian posisi kedua ada nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Berikut hasil elektabilitas 18 nama cawapres berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia:
Erick Thohir 15,5%
Ridwan Kamil 15,4%
M. Mahfud Md 13,4%
Sandiaga Salahuddin Uno 13,1%
Agus Harimurti Yudhoyono 5,6%
Andika Perkasa 2,8%
Khofifah Indar Parawansa 2,5%
Muhaimin Iskandar 2,4%
Sri Mulyani Indrawati 2,3%
Airlangga Hartarto 2,2%
Susi Pujiastuti 2,1%
Gatot Nurmantyo 1,6%
Puan Maharani 1,3%
Zulkifli Hasan 0,6%
Tri Rismaharini 0,6%
Moeldoko 0,6%
Salim Segaf Al Jufri 0,2%
Tito Karnavian 0,0%
Lainnya 0,5%
Tolak Jadi Cawapres Anies
Mahfud MD sendiri mengungkapkan, ternyata dirinya sempat menolak menjadi cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan. Penolakan disampaikan langsung kepada Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, yang sempat berkunjung untuk silaturahmi dan menawarkan Mahfud MD untuk menjadi Cawapres Anies.
Mahfud merasa dirinya tidak diterima oleh internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) gabungan PKS bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat. Malah dia merasa koalisi bisa pecah dengan adanya partai yang menarik dukungan, lantaran menolak Mahfud maju mendampingi Anies.
“Saya sampaikan juga itu kepada Ketua Umum PKS, Pak Syaikhu, ketika datang ke rumah saya menjajaki, bagaimana kalau bapak menjadi cawapresnya Anies? Saya bilang jangan saya, nanti malah pecah,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 5 Juni 2023 dilansir RCTI+, jaringan BantenHits.com.
Mahfud mengaku memberi pesan serupa kepada ahli hukum Denny Indrayana, yang belakangan memosisikan diri sebagai tim sukses Anies. Mahfud menegaskan posisinya sebagai anggota kabinet yang mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 sesuai jadwal dan menitip aspirasi agar koalisi pendukung Anies tetap solid selama tahapan pemilu.
Sejauh ini, tim kecil dari Koalisi Perubahan telah mengerucutkan kandidat cawapres kepada Anies. Kendati begitu, kandidat yang dimaksud masih dirahasiakan dan bakal diumumkan pada Juli 2023.
Koalisi Perubahan hingga kini masih meniupkan narasi kecurangan pemilu dan adanya agenda penjegalan Anies. Narasi tersebut antara lain digulirkan oleh Denny Indrayana dengan mengambil momentum uji materi Undang-Undang Pemilu dan adanya peninjauan kembali (PK) yang diajukan kubu KSP Moeldoko terkait dualisme Partai Demokrat.
Menurut Mahfud, pemerintah tidak memiliki agenda untuk menjegal Anies. Malah dia menilai Anies bisa dijegal oleh internal Koalisi Perubahan yang tidak solid sehingga kehilangan tiket untuk maju pencapresan.
Gabungan partai Koalisi Perubahan sudah memenuhi syarat ambang batas untuk mengusung pasangan capres-cawapres. Namun peluang tersebut bisa hilang apabila salah satu partai menarik dukungan.
“Saya akan jaga pemilunya agar pemilu terselenggara. Itu saja,” ujar Mahfud yang juga Plt Menteri Kominfo.