Berita Jakarta – Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri menegaskan, jajarannya tak akan mentolerir ancaman sekecil apapun terhadap negara, apalagi dalam situasi menjelang atau dalam rangkaian pesta demokrasi Pemilu.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar saat menyampaikan pengungkapan kasus terorisme di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Oktober 2023.
“Saya kira sebagai peringatan bagi mereka bahwa Densus 88 tidak mentolelir ancaman sekecil apa pun terhadap keamanan dalam negeri kita. Apalagi dalam situasi menjelang atau dalam rangkaian pesta demokrasi Pemilu,” kata Aswin seperti dilansir Suara.com, jaringan BantenHits.com.
59 Tersangka Ditangkap
Dalam kesempatan itu, Aswin mengungkapkan, Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap 59 tersangka teroris menjelang Pemilu 2024. Penangkapan puluhan tersangka teroris dilakukan selama Oktober 2023.
Menurut Aswin, para tersangka teroris ini memiliki rencana menggagalkan Pemilu 2024. Sebab mereka berpandangan Pemilu sebagai bentuk maksiat.
“Demokrasi ini adalah sesuatu yang melanggar hukum bagi mereka. Sehingga ada keinginan untuk menggagalkan atau untuk mengganggu jalannya proses pesta demokrasi tersebut,” ungkap Aswin.
Tak hanya berniat menggagalkan Pemilu, tersangka teroris tersebut juga merencanakan serangan terhadap aparat yang melakukan pengamanan.
“Mereka berencana melakukan serangan terhadap aparat-aparat keamanan yang menjadi fokus pengamanan dalam rangkaian kegiatan Pemilu tersebut,” ungkapnya.
Aswin merincikan 59 tersangka teroris ini meliputi kelompok Jamaah Islamiyah (JI), Jamaah Ansharut Daulah (JAD), dan Anshor Daulah (AD). Dari 59 tersangka salah satunya merupakan perempuan.
Sumber: Suara.com