Dalam Doaku
Subuh ini kau menjelma langit
Semalaman tak memejam mata
Meluas bening siap menerima cahaya pertama ketika matahari mengembang di atas kepala
Dalam Doaku
Subuh ini kau menjelma langit
Semalaman tak memejam mata
Meluas bening siap menerima cahaya pertama ketika matahari mengembang di atas kepala
Dalam doaku
Kau menjelma pucuk.pucuk cemara hijau
yang tak henti mengajukan pertanyaan muskil
kepada angin mendesau
Dalam doaku sore ini
Kau menjema seekor burung
Mengibas.ibaskan bulunya dalam gerimis
Hinggap di ranting dan menggugurkan bulu.bulu bunga jambu
Yang tiba.tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu
Magrib ini dalam doaku
Kau menjelma angin, turun pelahan bersijingkat di jalan kecil, menyusup dicelah.celah jendela dan pintu
Menyentuhkan pipi dan bibir di rambut, dahi dan bulu mata
Dalam doa malamku
Kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit
Setia mengusut rahasia demi rahasia tak putus bernyanyi bagi kehidupupan kita
Aku mencintaimu, sebab aku tak akan selesai mendoakan keselamatanmu
Dalam ruang tungguku sepi sempurna
Aku merindumu
Semarang, Maret ’96
Tentang Penulis :
AYU CIPTA
Lahir dan besar di kota tembakau, Temanggung Jawa Tengah. Ayu Cipta menulis puisi sejak SD. Aktif di panggung sastra dengan nama pena Budi Tunggal R sejak di bangku kuliah Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang. Lebih suka mensosialisasikan puisi dari kampus ke kampus di Semarang dan keliling kota Solo, Yogyakarta, Surabaya, Temanggung, Purwokerto, Jakarta, Tangerang, lokalisasi Peleman Tegal.
Puisi-puisinya tersebar di koran sore Wawasan, Suara Merdeka, Bahana Malaysia, Republika, Radar Tangerang. Sebagian lain sajak-sajaknya terangkum dalam antologi ‘Dari Negeri Poci’ (Jakarta), ‘Rumah Tanpa Nomor’ (Semarang), ‘Jentera Terkasa’ (Solo), ‘Cisadane’ (Tangerang), ‘Resonansi Indonesia’ (Jakarta),’Bisikan Kata, Teriakan Kota’ (Jakarta),’Senandung Wareng di Ujung Benteng'(Tangerang) ‘Maha Duka Aceh'(Jakarta), ‘Dari Sragen Memandang Indonesia’ (Sragen), ‘Penyair Nusantara MPU'(Yogyakarta).
Saat ini sedang menyiapkan antologi tunggal. Selain bergiat di Komunitas Sastra Indonesia, Ayu menjadi Ketua 2 bidang Seni Rupa dan Sastra Dewan Kesenian Kabupaten Tangerang. Sehari-hari Ayu adalah jurnalis Tempo.(*)