Serang – Palang Merah Indonesia atau PMI Banten mengalami darurat stok darah menjelang bulan Suci Ramadan dan akibat pandemi COVID-19 yang sudah setahun melanda.
Untuk mengatasi darurat darah, PMI Banten menggelar Gebyar Pekan Kemanusiaan Banten Berdonor sejak 5-11 April 2021.
Sebagai rangkaian acara tersebut, PMI Provinsi Banten memberikan penghargaan kepada para pendonor sukarela. Apresiasi tersebut diberikan langsung Ketua PMI Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah bersama pengurus PMI kabupaten/kota di Markas PMI Banten, Kota Serang, Kamis, 8 April 2021.
“Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi kami. Namun jasa-jasa para pendonor tidak ternilai oleh apa pun. Dengan keikhlasan yang dilakukan, mereka adalah para pahlawan kemanusiaan,” kata Tatu saat memberikan sambutan.
Menurut Tatu, darah yang didonorkan adalah penyambung nyawa bagi para pasien yang membutuhkan.
“Darah tidak bisa kita produksi dengan alat dan mesin apa pun, dan hanya dari manusia yang bisa saling memberikan dan membantu. Maka kita semua harus turun tangan mengamankan ketersediaan darah,” ujarnya.
Tatu menambahkan, saat pandemi COVID-19, stok darah di semua unit donor darah (UDD) PMI jauh dari normal. Apalagi saat Ramadan, dipastikan stok darah juga selalu menurun. Oleh karena itu, PMI Banten bersama PMI kabupaten/kota menggelar Gebyar Pekan Kemanusiaan Banten Berdonor yang digelar serentak di Markas PMI Banten dan semua UDD kabupaten/kota.
“Selain donor darah biasa, kami juga mengundang penyintas COVID-19, untuk melakukan donor plasma konvalesen. Plasma ini dibutuhkan oleh saudara kita yang sedang berjuang sembuh dari infeksi COVID-19,” ujarnya.
PMI Banten menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, mulai dari pemerintah daerah, Universitas Primagraha, Bank bjb, Rumah Sakit Hermina, PT Samudera Marine Indonesia (SMI), Garuda Food, Yayasan Panca Harapan, dan para donatur lain.
“Apa yang kita lakukan adalah kerja-kerja kemanusiaan, untuk menolong sesama,” ujarnya.
Penghargaan pendonor darah sukarela dilakukan secara simbolis untuk 10 kali dan 25 oleh pengurus PMI kabupaten/kota. Dan akan dilakukan kembali di tingkat daerah. Kemudian untuk pendonor 50 kali, diberikan simbolis oleh pengurus PMI Provinsi Banten.
Ihsan, perwakilan pendonor sukarela menyatakan, aksi kemanusiaan yang dilakukannya bersama para pendonor lain bukan untuk mendapatkan penghargaan.
“Dengan niat tulus ikhlas, kami berniat menolong sesama. Tidak mengharapkan imbalan apa pun. Namun kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh PMI,” ujarnya.
Ia berpesan, berdonor darah tidak memiliki dampak negatif terhadap tubuh.
“Alhamdulillah saya selalu sehat dan bugar. Saya memberikan pesan, mari berdonor darah untuk kemanusiaan,” ujarnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana