Mencari Independensi Media Dalam Pemberitaan Politik

Date:

Direktur Eksekutif Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Lebak, Deden Kurniawan. (Istimewa)

Bantenhits – Peran media dalam panggung politik kontemporer semakin tidak tergantikan. Fenomena yang muncul adalah media telah menjadi perpanjangan tangan dari aktor-aktor politik yang bermain.

Peran media kini melampaui apa yang bisa dikerjakan oleh partai politik melalui cara-cara konvensional. Bisa dilihat dari bagaimana elite-elite politik mengeluarkan wacana dan gagasan-gagasannya melalui media.

Pada tahap tertentu, media sendiri juga telah menjelma menjadi aktor politik. Sebagai aktor politik, ia bisa mengeluarkan atau menahan sebuah isu yang menguntungkan maupun merugikan aktor- aktor politik yang lain. Pembentukan opini publik pun pada akhirnya terjadi.

Siapa yang memiliki akses atas media maka dia yang menguasai opini publik. Produk media dari berita, editorial, sampai iklan politik menjadi kanal menyalurkan ideologi pemilik dan jurnalisnya. Hal ini dapat dilihat di sejumlah media massa di Indonesia, baik cetak maupun elektronik.

Media yang telah bertransfromasi menjadi aktor politik tidak bergerak sendiri dalam memainkan peran tersebut karena pasti akan dibantu oleh kepentingan aktor-aktor politik dan pemilik modal atau mereka yang berlindung di balik topeng media untuk melakukan propaganda politik.

Pada akhirnya, posisi media berada di tepi jurang, media menjadi tidak lagi independen karena kebebasan mengkritik dan menyampaikan pendapat beralih menjadi kebablasan informasi yang bersandar pada kemauan pemilik media.

Hal ini dapat dilihat ketika pemilihan umum berlangsung. Media berdiri di dua perahu yaitu berpihak pada kepentingan politik dan di sisi lain berpihak pada kepentingan pemilik media. Pengalaman pemilihan presiden 2014 menunjukkan fenomena terbelahnya media besar di Indonesia menjadi dua kubu.

Pemberitaan menjadi simpang-siur mengikuti selera pemilih media masing-masing. Secara tidak langsung, pembelahan media menjadikan masyarakat terpaksa mencari kebenaran informasi diantara kesimpangsiuran berita yang ada.

Media seharusnya menjadi sarana pencerahan dan transformasi nilai-nilai kebenaran terutama kebenaran politik agar masyarakat dapat melihat fakta secara apa adanya. Media sebaiknya tidak memunculkan kesan menilai atau keberpihakan khususnya dalam masa kampanye pemilihan umum.

Biarkan masyarakat sendiri yang akan menilai. Yang diperlukan media hanyalah menyampaikan informasi yang sebenarnya, jelas hitam putihnya. Sehingga masyarakat tidak terjebak pada pilihan yang diciptakan media dan media pada akhirnya harus mampu bersikap objektif dalam penayangan berita politik dan bertindak independen.

Penulis: Deden Kurniawan (Direktur Eksekutif Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Lebak)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Menikmati Jalur Mudik Lebak

BantenHits - Selama bulan Ramadan saya melakukan kunjungan dua...

Gunung Batu Desa Anti Korupsi

Bantenhits - Beberapa waktu yang lalu, Selasa, 31 Januari...

Geger Sambo dari Perspektif Mahasiswa Komunikasi; Catatan Kritis untuk Perubahan Polri

Mata publik seolah tak pernah berhenti menguntit setiap detail...

Ada Waktunya

BantenHits- Sedari pagi, saya sengaja sudah melakukan persiapan untuk...