Berita Jakarta – Pidato Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mendadak ramai diperbincangan menyusul kembali terseretnya kader Partai NasDem yang menjabat menteri dalam kasus dugaan korupsi.
Diketahui pada pembekalan caleg Partai NasDem yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Pusat, 3 Juni 2015 lalu, Surya Paloh sempat berucap bahwa dirinya bakal membubarkan partai bila ada yang melakukan korupsi.
“Tidak layak Partai NasDem dipertahankan [jika ada kader yang korupsi],” kata Paloh kala itu.
Kekinian ada dua kader NasDem yang menduduki jabatan menteri didudga terlibat korupsi, yakni Menteri Pertanian–yang kini telah mengundurkan diri– Syahrul Yasin Limpo. Sebelumnya, kader NasDem lainnya yang terseret kasus korupsi adalah Johnny G Plate yang diduga korupsi saat menjabat Menkominfo.
Terkait pernyataan pada 2015 lalu itu, Surya Paloh berkelit bahwa makna dari pernyataannya saat itu adalah bentuk penyemangat.
“Enggak demikian meaningnya. Enggak ada yang lebih tolol dari ketum partai yang mengatakan kalau ada kader partai yang korupsi partai dibubarkan, bodoh dia,” kata Paloh dalam cuplikan video yang diunggah akun Instagram jayalah.negeriku seperti dilansir Suara.com, jaringan BantenHits.com.
“Itu saya salah karena memang tidak ada itu. Meaningnya bukan begitu,” sambungnya.
Surya Paloh juga menyebutkan bahwa ungkapannya adalah sebuah bentuk penyemangat bagi kadernyanya. Ungkapan delapan tahun silam itu bagi Surya Paloh ada ketagasan untuk semanagat antikorupsi.
“Makna sesungguhnya bukan begitu. Spirit, semangat kita untuk antikorupsi enggak ada artinya kita ini kalau kader kita hanya bisa melakukan perbuatan-perbuatan tercela. Untuk apa kita punya institusi seperti ini?” ujarnya.
“Nah spirit seperti itu, jadi enggak leterlek,” tandasnya.
Soal membubarkan partai, ia tak ingin kader terbaik menjadi korban hanya karena oknum partai yang korupsi.
“Pada anak-anak negeri ini yang datang dengan penuh cita-cita, idealisme, pengabdian, berjuang bersama dalam satu partai harus menjadi korban karena satu dua orang yang tidak tepat, itu tidak benar,” ujar Surya.
“Jadi saya intinya mengkoreksi bukan itu,” paparnya.
Sumber: Suara.com