Banten Hits – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak menargetkan, produksi padi mencapai 1 juta ton per tahun. Hal tersebut, setelah Kampung Parakan Lima, Kecamatan Cirinten ditetapkan sebagai wilayah tengah pertama penanaman padi.
“Ya, kita harapkan ditetapkannya Cirinten sebagai daerah tengah pertama yang ditanami padi bisa mendongkrak target pencapaian 1 Juta ton per tahun,” kata Kepada Distan Lebak, Dede Supriatna, di sela gerakan tanam serempak Jajar Legowo, di Kecamatan Cirinten, kemarin
Ditetapkannya Cirinten sebagi wilayah penanaman bibit padi unggul tersebut, setelah sebelumnya Distan terlebih dahulu berhasil meningkatkan produktivitas padi di wilayah Utara dan Selatan.
“Wilayah tengah ini lebih didominasi oleh tanaman kering, misalnya pohon durian dan sejenisnya. Kita ingin, Lebak menjadi satu wilayah yang menjadi sentra terbesar produktivitas padi dan mampu menyumbang di Provinsi Banten.
Menurutnya, tahun ini Kabupaten Lebak mempunyai jatah sekitar 8000 ribu hektar. Ia mengaku, kehadiran Bupati Lebak dan Danrem 064/MY pada penanaman padi tersebut, membawa dampak positif bagi produktivitas padi.
“Kehadiran beliau-beliau ini membuat para petani lebih semangat untuk menjadikan daerahnya sebagai sentra padi terbesar,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya optimis target 1 juta ton padi per tahun bisa tercapai dengan terobosan baru tersebut. Apalagi kata Iti, jika melihat antusiasme petani.
“Walau musim hujan, mereka terus berusaha agar kualitas padi yang ditanam maksimal. Pertanian, kalau tidak didukung dengan air dan irigasi yang baik sama saja bohong. Produktivitas padi di Lebak sudah meningkat, ini karena semangat petani,” terangnya.
Kabupaten Lebak lanjut Iti, 48 ribu hektare wilayahnya didominasi oleh area persawahan. Hal ini membawa keuntungan untuk Kabupaten Lebak yang juga merupakan daerah terluas di Provinsi Banten.
“Distan dan masyarakat harus bisa memanfaatkan kelebihan ini. Lebak, jadi menyumbang padi cukup besar untuk Provinsi Banten dan dipastikan 7 bulan kedepan stok padi aman. Tapi ada satu kendala yang masih kita hadapi, yakni kurangnya bibit unggul dan pupuk,” jelasnya.(Nda)
